Rama Pratama Akan Segarkan Depok Nyalonin Wali Kota 2020-2025

DEBAR.COM.-GDC, DEPOK- Perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020 sudah mulai bergulir. Terlihat sejumlah kanidat mulai beraksi untuk meningkatkan pepularitasnya. Seperti di Depok, kota yang disebut sebagai penyangga Jakarta ini. Rama Pratama, tokoh gerakan mahasiswa di era Reformasi 1998, mencalonkan diri sebagai Wali Kota Depok Periode 2020-2025.

“Benar, saya sudah tinggal di Depok sejak 1987. Alhamdulillah, saya juga kuliah di UI, Depok. dan sampai sekarang saya tinggal di Depok. Depok seharusnya bisa lebih baik Iagi, menjadi kota yang segar dan nyaman bagi warganya jika dikelola dengan baik,‘ ujar Rama, saat keterangan persnya di Kedai kopi Verbena, Ruko Verbena, Grand Depok City, Depok, Rabu (15/01/2020).

Dikatakan Rama, bahwa ketika terpilihnya menjadi Ketua Senat Mahasiswa Universitas Indonesia pada tahun 1997-1998. Saat itulah perubahan polltik tengah terjadi. Sebagai salah satu pemimpin gerakan mahasiswa, ikut berperan dalam Reformasi yang melahirkan era demokrasi yang lebih terbuka di Indonesia.

“Saya sudah berdialog dengan berbagai pihak, mengumpulkan ide bagaimana mengurai masalah di Depok ini, dan bagaimana menjadikan Depok sebagai kota yang maju dan membuat warganya bangga. Warga Depok juga mulai mendukung saya untuk mencalonkan sebagai wali kota,” tuturnya.

Dirinya menjelaskan, bahwa memang sudah beberapa waktu warga Depok disuguhi billboard wajah Rama Pratama dengan slogan “2020 Segarkan Depok”. Rupanya inilah alasan dari biilboard dan sejumlah baliho serta spanduk di sejumlah titik itu.

“Jadi, mengapa saya mengangkat tema Segarkan Depok, karena sudah 33 tahun saya tinggal di sini dan Depok makin nggak segar, sumpek dan tidak ramah kepada warganya sendiri. Kita butuh kesegaran supaya orang Depok nggak cuma kerja di Jakarta, cepat-cepat sampai rumah, dan tutup pintu. Depok harus dibangun menjadi kota yang segar, tempat warganya berinteraksi dengan sehat, dengan lingkungan dan infrastruktur yang mendukung,” jelasnya.

Ia menambahkan,  Depok mesti menjadi kota yang modern, hijau dan inklusif. Modern maknanya mampu memanfaatkan kemajuan teknologi informasi berbasis digital yang memberikan ruang konektivitas dan partisipasi publik yang lebih baik.

“Hijau artinya ramah lingkungan dan lebih banyak ruang terbuka hiiau. Sedangkan inklusif maksudnya mengikutsertakan dan menghargai semua orang, meniadakan hambatan dan merangkul setiap perbedaan, menjadi kota yang toleran, ramah terhadap anak-anak, difabel dan lansia,” pungkasnya. (AR/Debar)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button