Butuh Dana Rp 1 Triliun Untuk Perbaikan dan Penataan Pinggir Kali Jemblongan
DEPOK.COM.-DEPOK- Perbaikan atau penataan pinggir Kali Jemblongan sebelah Timur, Tanah Baru, yang rawan longsor karena berdampingan dengan badan Jl. Raya Tanah Baru membutuhkan dana sekitar Rp 1 triliun lebih
Dana yang dibutuhkan cukup besar karena jelan tersebut merupakan salah satu jalan alternatif Depok-Jakarta melalui Jagakarsa. Pemerintah Kota Depok membutuhkan bantuan dari Pemprov Jawa Barat, kata Walikota Depok Muhammad Idris didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Manto saat meninjau lokasi longsor di Kali Jemblongan, Kamis (31/05/2018).
“Penataan itu harus dilakukan secara konverhensif karena membutuhkan dana tidak sedikit dan tentunya penataan Kali Jemblongan berada dibawah kewenangan Propinsi Jawa Barat dan Pemkot Depok sudah mengusulkan upaya penataan dan perbaikan tersebut,” ujarnya yang menambahkan penataan itu dilakukan mulai dari perbatasan DKI Jakarta hingga ke wilayah Depok pinggir Jl. Raya Muhtar.
Menurutnya, ini bukan hanya untuk perbaikan turap tapi penataan keseluruhan seperti pelebaran badan jalan, perbaikan turap dan lainnya, imbuhnya yang menambahkan program usulan sudah dimasukan dan siap diajukan ke Pemda DKI Jakarta dari perbatasan Tanah Baru, Depok ke Jagakarsa.
Harus Dikaji
Sedangkan untuk perbaikan turap pinggir Kali Jemblongan sepanjang Jl. Raya Tanah Baru yang masuk wilayah Kota Depok membutuhkan dana sekitar Rp 40 miliar lebih dan itupun tentunya Pemkot Depok meminta bantuan Propinsi Jawa Barat.
“Jelas ini harus dilakukan secara konverhensif,” tuturnya.
Mengenai turap yang longsor akibat rembesan air atau beban berat dan kepadatan arus lalu lintas yang melintas di Jl. Raya Tanah Baru, lanjutnya, pihaknya tidak mau berspekulasi dari perkiraan atau dugaan.
“Jangan main kira-kira tapi harus ada pengkajian yang jelas dan ilmiah sehingga dapat diketahui penyebab yang pasti apakah beban atau rembesan,” tuturnya.
Menanggpai adanya pengajuan perbaikan turap Kali Jemblongan, Tanah Baru ke Propinsi Jawa Barat. Sejumlah warga dan pemakai kendaraan mendukung upaya tersebut.
“Kondisinya memang sudah harus ditata ulang kondisi Jl. Raya Tanah Baru yang sejajar Kali Jemblongan karena rawan kecelakaan mobil jatuh ke badan kali sedalam 5 meter,” kata Rusmanto, warga Kampung Baru, Cagar Alam.
Hal serupa dikatakan, Ny. Dudi, warga Perumnas Depok Satu, penataan dan pelebaran badan Jl. Raya Tanah Baru sebagai salah satu jalan penunjang atau alternatif warga menuju Jakarta atau Depok sudah terlalu sempit dan kerap terjadi kemacetan saat jam sibuk kerja.
“Tidak itu saja adanya longsor turap pinggri Kali Jemblongan diharapkan menjadi perhatian pemerintah khususnya Propinsi Jawa Barat untuk memperbaiki dan menata kembali,” tutupnya. (AP/AR/Debar)