Al-Hikam Dikunjungi Ulama Syuriah, Jangan Seperti Kami
DEBAR.COM.-BEJI, DEPOK- Pesantren Al-Hikam Depok dikunjungi Ulama dari Syuriah Dr. Wahbi Sulaiman. Di hadapan para Huffadz (Penghafal Al-Qur’an-red) dirinya selalu berpesan agar Syuriah menjadi pelajaran bagi bangsa Indonesia.
“Jangan sampai Indonesia menapaki jalan yang kita lalui, kalau sudah masuk susah keluarnya. Kalau darah mengalir dan api peperangan susah dipadamkan. Revolusi itu bukan yang tepat dalam bernegara,” ujar Dr. Wahbi Sulaiman di hadapan para mahasiswa dan tamu saat menjadi nara sumber kuliah umum di Sekolah Tinggi Kulliyatul Qur’an Al-Hikam, Kukusan, Beji, Depok, Jumat (28/09/2018).
Sebagaimana diketahui, kondisi Syuriah mengalami perang berkepanjangan dan tidak sedikit mengalami kehancuran.
Pakar Syariah dari Institut Abu Noor Al-Kuftaru, Damaskus ini mengungkapkan
bila berkendara di Indonesia bisa dengan tenang dan berdoa biasa. Namun, di Syuriah naik kendaraan berdoa dengan membaca Syahadat karena suatu saat mobil yang dikendarai meledak dan mati dengan membaca Syahadat. Meski begitu, ia tidak mengerti bagaimana Syuriah menjadi tujuan jihad. Padahal, lanjutnya, saat di Syuriah mereka tidak lebih sebagai “Pembunuh atau dibunuh”.
Dirinya menuturkan, kaum ekstrimis dan radikal dalam memahami penafsiran Al-Qur’an secara sepihak. “Untuk itu, agar tidak terjebak dalam paham radikal penafsiran Al-Qur’an harus dibarengi dengan Sunnah Nabawiyah (teladan dan prilaku Nabi Muhammad-red). Sebab, Al-Qur’an sendiri memiliki multitafsir. Mereka kelompok radikal itu menafsirkan Al-Qur’an secara serampangan dan mengabaikan Sunnah Nabawiyah,” jelasnya.
Sementara itu, Pengasuh Pesantren Al-Hikam KH. Yusron Ash-Shidqi menyambut baik kehadiran Ulama Syuriah tersebut. Menurutnya, Penafsiran Al-Qur’an harus didampingi dengan tutur prilaku hidup dan keteladanan Nabi. Bahkan, lanjutnya, menyebarkan Islam bukan dengan kekerasan, tapi dengan kedamaian.
“Kalau mengutip Almarhum KH. Hasyim Muzadi sering menyebutkan Kekuatan terbesar Islam itu justru pada kelembutannya, bukan pada kekerasan,” tutupnya.
Dalam forum tersebut, para mahasiswa juga melakukan dialog dengan menanyakan seputar penyebab gerakan radikal yang terjadi belakangan ini. Dr. Wahbi Sulaiman juga menyempatkan diri berziarah di makam alm. KH. Hasyim Muzadi.(MFR/Debar)