SYIAR DEBAR: Istri Pembawa Berkah Oleh : Ustad Mukhrij Sidqy, MA
DEBAR.COM-DEPOK- Rumah tangga yang penuh berkah tak hanya bergantung pada suami sebagai kepala keluarga. Justru, istri memegang peranan penting sebagai benteng moral spiritual keluarga. Maka, tak jarang korupsi yang dilakukan suami, karena ada tuntutan materialistis istri. Boleh jadi pula, banyak istri tutup mata dengan prilaku korup suaminya.
Imam Al-Ghazali ra berkisah, istri yang sholehah, saat ditinggal pergi suaminya untuk berdagang atau keperluan lain, seringkali dihasud oleh tetangga. “Hey, mengapa kau mau ditinggal pergi tanpa ditinggalkan harta?”. Istri yang sholehah akan menjawab, “yang aku tahu, suamiku hanya memberi makan, bukan memberi rezeki. Sekarang yang pergi si pemberi makan, dan yang tinggal kini adalah Sang Maha Pemberi rezeki”.
Istri yang sholehah, sesaat suaminya akan pergi, mungkin mencari nafkah, akan berpesan, “Suamiku, janganlah kau bawa harta yang haram. Aku bisa bersabar kalau hanya lapar. Tapi, aku tak akan sabar dengan api neraka akibat harta haram”. Mungkinkah dengan pesan ini sang suami masih tega mencari harta haram?.
Hendaknya, seorang istri bersikap qana’ah pada suaminya, merasa cukup dengan hasil kerja keras dan usaha halal suaminya. Jika Allah SWT berkehendak, pasti hasil itu akan mencukupi kebutuhan. Masalahnya adalah, tuntutan yang ada bukan kebutuhan, tapi keinginan (want & need). Keinginan tak pernah ada habisnya. Akhirnya istri menuntut lebih hal di luar kemampuan finansial suami, yang berujung pada pencarian harta haram.
Maka, rumah tangga yang berkah, pasti dibentengi oleh istri yang sholehah. Jika sudah berkah, pasti semua hal dalam berumah tangga dinikmati dengan penuh kesyukuran, walau hanya makan sepiring secangkir berdua. (MS/Debar)