Ini Kata Kepala Puskesmas Villa Pertiwi, Ternyata Pasien Gagal Pengobatan
DEBAR.COM.-SUKAMAJU, DEPOK- Nur Isti warga perumahan Villa Pertiwi, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Depok mengalami perutnya terasa mual, kepala pusing dan penglihatan tidak jelas akibat efek yang ditimbulkan dari obat suntik yang sudah kadarluarsa yang didapatkan dari Puskesmas Villa Pertiwi sebanyak 2 botol obat suntik pada saat berobat, Jumat (06/09/2019) lalu.
Diketahui Nur Isti menjalani perawatan sakit paru paru, sehingga harus diberi obat setiap harinya selama 2 bulan tanpa jeda dengan obat suntik, setiap hari Senin sampai Jumat perawat Yeni yang selalu menyuntikan ketubuh Isti sapaan akrabnya.
Dikarenakan hari Sabtu dan Minggu Puskesmas tempatnya berobat tutup maka ia disarankan pergi ke klinik 24 jam yang terletak di Jalan Raya Bogor Km 36.
Dokter Vikri yang kedapatan jaga pada hari Sabtu (07/09/2019), seperti biasa setiap obat yang hendak disuntikan harus dikocok dulu, saat itu obat bisa tercampur ketika dikocok. Dan pada pengobatan hari Minggu (08/09/2019) dr.Rahma yang bertugas, ketika obat dikocok ternyata tdak mau tercampur, setelah dilihat pada kemasan ternyata obat sdah kadarluarsa bulan Juli 2019.
“Ternyata obat nya kadarluarsa mas,” ucap Isti kepada awak Debar.
Siang itu senin (9/9/2019) awak debar mendatangi puskemas villa pertiwi untuk meminta klarifikasi tentang obat kadaluarsa.
Kepala Puskesmas Villa Pertiwi Dr. Toni Hermawan ketika dikonfirmasi dengan awak media mengatakan, kasus ini sudah ditangani oleh Dinas kesehatan kota Depok.
“Maaf pak kita tidak bisa memberikan keterangan lebih rinci, karena sudah ditangani Dinas Kesehatan Kota Depok. Kita hanya melakukan investigasi dan hasilnya diserahkan kepihak dinas kesehatan,” papar Toni.
Dikatakan Toni, pasien Nur Isti pernah berobat dengan penyakit yang sama tapi sudah lama dia menghilang entah kemana. Karena obat yang dia minum selama 6 bulan, tapi belum 6 bulan dia menghilang ungkap nya, ketika berobat lagi dan hasil nya masih positif ini yang disebut gagal pengobatan
“Ketika pengobatan pertama gagal dan dilanjutkan dengan pengobatan yang kedua. Nah pengobatan yang kedua inilah menggunakan obat suntik, kenapa obat suntik karena kuman yang bertahan semakin kuat,” pungkasnya. (FIR/Debar)