Dadi Rusmiadi Camat Tapos: Bukan Saya Tidak Menghormati Pimpinan
DEBAR.COM.-TAPOS, DEPOK- Perhelatan ‘Kriyaan Orang Depok’ yang digelar Kumpulan Orang Orang Depok (KOOD) Kecamatan Tapos yang berlangsung selama dua hari Sabtu-Minggu (28-29 Oktober 2019) dengan menampilkan berbagai ragam kegiatan tradisional dan hiburan yang menarik, dirangkai dengan pelantikan Pengurus KOOD Kecamatan Tapos cukup meriah dan ramai dikunjungi masyarakat.
Hadir dalam kegiatan Kriyaan Orang Depok Wali Kota Depok Mohammad Idris, Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna, Ketua KOOD Kota Depok Ahmad Dahlan, Ketua Saudagar KOOD H. Acep Al Azhari, H. Yahman Setiawan, Camat Tapos Dadi Rusmiadi dan para Lurah se-Kecamatan Tapos.
Wali Kota Depok Mohammad Idris dalam sambutannya mengatakan, kegiatan Kriyaan Orang Depok adalah dalam rangka melestarikan budaya kota Depok yang diinisasi oleh KOOD, mudah-mudah budaya yang dilestarikan ini bisa dikembangkan bersama bahkan disandingkan dengan budaya-budaya yang sudah ada dan banyak paguyubannya di kota Depok.
”Dengan begitu kita bisa hidup dalam ke bhinekaan, kebersamaan dan persatuan untuk Kota Depok kedepan semakin maju, unggul, nyaman dan religius,” ujarnya.
Ditempat yang sama, Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna memberikan apresiasi atas terlaksananya Kriyaan Orang Depok. Dikatakannya, kota Depok begitu majemuk, banyak suku begitupun kultur budayanya yang berbeda-beda, tetapi budaya saling hormat menghormati selalu tercipta dengan baik. “Kami sangat bangga dengan masyarakat kota Depok,” tutur Pradi Supriatna.
Sangat disayangkan, kesuksesan perhelatan Kriyaan Orang Depok ternyata banyak menyisakan pertanyaan dari masyarakat, maupun para awak media yang datang meliput dilokasi. Kehadiran Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna sangat jauh berbeda dengan saat kehadiran Wali Kota Depok Mohammad Idris. Bahkan pada acara sambutan Wakil Wali Kota Depok tidak ada terlihat camat maupun para lurah, walhasil hasil hanya ada para pengurus KOOD Kota Depok, KOOD Kecamatan dan Saudagar KOOD.
Camat Tapos Dadi Rusmiadi ketika dikonfirmasi via WhatsApp menjelaskan bahwa dirinya memang pulang duluan dikarenakan anaknya sakit dan harus mengantar istrinya pulang kerumah.
“Saya pulang bukan berarti tidak menghormati pimpinan. Pada saat makan di rumah almarhum H. Munir, saya bersama para lurah ngobrol dan bercanda bersama dengan Pak Wakil, kemudian salat Dzuhur bersama, setelah itu Pak Wakil langsung ke panggung lagi. Saya mau pamit tapi Pak Wakil lagi berada dipanggung,” ungkapnya.
Dirinya menambahkan, ini karena kondisi situasional, jadi sekali lagi tidak ada niat tidak menghormati pimpinan, apalagi dikait kaitkan dengan politik, tidak ada itu. “Apabila ada hal yang kurang berkenan dan persepsi yang kurang dari rekan rekan pers saya mohon maaf, toh saya juga sering mewakili beliau ketika Pak Wakil berhalangan,” tututpnya. AR/Debar)