CELOTEH BOCAH DEPOK ‘Hai Pemuda… Kota Mu Telah Memanggil’

DEBAR.COM.-DEPOK- 91 TAHUN yang lalu yaitu 28 Oktober 1928 anak anak muda atau pemuda dari berbagai suku bangsa, agama dan adat istiadat di Indonesia menyatakan kebulatan tekad “Satu Nusa Satu Bangsa dan Satu Bahasa yaitu Indonesia” di Gedung Katholieke Jonggenlingen Bond (KJB), Waterlooplein yang sekarang disebut sebagai Lapangan Banteng, Jakarta Pusat dan hingga kini disebut sebagai Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober.

Semakin berkembangnya pembangunan di Bumi Indonesia sejak jaman kemerdekaan, orde baru, reformasi  dan sekarang era Presiden Joko Widodo terus digaungkan. Bahkan, dalam era Presiden Jokowi ini menambah kegiatan adanya Hari santri Nasional tanggal 22 Oktober tentunya santri tersebut sangat identik dengan Pemuda.

Pemuda adalah generasi paling energik, kreatif, menyukai tantangan meski terkadang salah pelampiasan. Merekalah mata air ide bangsa, bagaimana tidak? Sumpah pemuda digawangi oleh tokoh-tokoh besar bangsa yang kala itu rata-rata berumur 25 tahun. Keberadaan pemuda tidak perlu disanksikan lagi setelah dua dekade saat tentara sekutu menyerang Tanah Air untuk kembali berupaya menjajah Pemuda lah yang nomor satu digaris depan termasuk santri sebagai salah satu reinkarnasinya tentunya ikut turun gunung berjuang hidup atau mati untuk Merdeka… Beruntunglah bangsa yang memiliki Pemuda…

Nah… Kita kembali ke Kota Depok yang mayoritasnya di usia 15 hingga 29 tahun tentunya memiliki populasi terbanyak dengan jumlah jiwa yang mencapai sekarang 2,2 juta jiwa data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2019 ini…Masyarakat yang hebat tentunya memiliki pemuda yang sensitifikasi tinggi dengan menyadari tempat leahiran, tumbuh kembang atau dibesarkan, tetangga dan masyarakat lingkungannya walaupun mereka mencari nafkah ditempat atau kota lain.

BUTUH KONTRIBUSI PEMUDA

Walaupun mereka mencari nafkah, hidup dan berusaha di tempat lain jika memiliki naluri lahir dan tumbuh kembang di tempat kelahiran tentunya bakal membangun daerah atau kotanya untuk masa depan anak cucu… Harus diakui generasi old tidak banyak yang memebrikan waktu luang untuk generasii muda atau pemuda berkiprah di kota atau daerahnya jika tidak dilakukan dengan semanggat pemuda untuk merubah suasana, sistem, kebiasaan dan lainnya yang memiliki pemikiran demokratis untuk kemajuan pembangunan di daerahnya.

Celoteh Bocah Depok.. Cuma mengingatkan kembali bahwa Kota depok sekarang sudah menjadi kota macet, kota seribu perumahan, kota Mall, kota Apartemen, tapi belum menjadi kota yang memiliki jati diri, makanan khas Depok pun masih abstrak, punya kampus UI tapi tidak identik, punya Gunadarma tapi tidak ikonik, hanya sekedar slogan “Unggul, Nyaman, Religius” ternyata hanya sebatas tepok jidat saja. Hemm setelah hampir 20 tahun Kota depok berdiri mau dibawa kemana ya…???

Menyambut Hari Sumpah Pemuda tahun 2019 perlu juga diingatkan kepada generasi muda dan pemuda yang ada di Kota Depok… Silahkan menuntut ilmu dan mencari nafkah sampai jauh ke negeri seberang tapi hendaknya tetap ingat Kota Depok sebagai Kota yang melahirkan Pemuda potensial serta memiliki inovasi tentunya sangat butuh kontribusi kalian sebagai Pemuda penerus pembangunan.

Pemuda Depok, kotamu butuh kontribusimu, sensitifitasmu, energimu. Sampai kapan mau menjadi individualistis dan apatis? Pemuda Depok, Sediakan waktumu untuk kotamu, sisipkan kotamu dalam pikiranmu, lampiaskan energimu untuk kemajuan kotamu. Mumpung kita masih muda, mumpung panggilan itu ada, sebelum kita tak lagi muda. (MS/Debar)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button