CELOTEH BOCAH DEPOK ‘Kan Maen Dah….Banyak Beeng Wartawan di Depok’
DEBAR.COM.-DEPOK- KEHADIRAN atau keberadaan Perumahan Nasioanl (Perumnas) Depok Satu, di Kelurahan Depok Jaya tahun 1975 an yang dihuni pegawai negeri sipil mulai guru, kejaksaan, TNI, Polri dan tidak lupa adalah wartawan dari berbagai media massa cetak, telivisi dan radio sehingga banyak orang menyebut sebagai Kota Seribu Wartawan… He he he he Itu dulu Bos beda dengan sekarang ini…
Perkembangan 20 tahun yang terus berkembang tentunya wilayah Kota Depok akan terus diikuti wartawan yang dulu banyak disebut ‘kuli tinta’… Namun dulu itu, menjadi ‘kuli tinta’ bukan ujug ujug langsung jadi tapi punya proses panjang dengan latar belakang pendidikan sarjana serta harus belajar lagi mengenai dunia kewartawanan maupun tata cara penulisan jurnalistik yang benar…Ya… Itu dulu atau 15 atau 20 tahun lalu…
Sekarang jaman era modern dan teknologi yang semakin canggih… Wartawan sekarang tidak perlu lagi repot repot mengambil foto melalui tustel, kemudian mencuci dan mencetak seterusnya membuat berita menggunakan mesin tik portable baru dikirim melalui faxsimile atau datang ke kantor media masing masing… Sekarang jauh beda ngak perlu tuh repot repot seperti itu hanya duduk dengerin sumber berita, ambil foto melalui handphone dan langsung ketik bisa sampai ke kantor media masing masing…
Bahkan, malah kebanyakan media bikin sendiri langsung dibuat dan dimuat dimedianya melalui handphone hanya hitungan 15 menit berita yang baru dibicarakan sudah termuat kemudian dikirim ke sumber berita.. Nih, berita dah turun Bos… he he he.. Jadi wartawan, ngedit berita, menurunkan berita dan tanggung jawab berita ya sipenulis itu sendiri… ha ha ha…
Ya sudah biarkan saja itu semua.. Mereka harus tanggung jawab sendiri jika ada yang komplin atau keberatan dan berujung keranah hukum kaitan berita hoaks atau lainnya… Ya terserah pejabat itu sendiri serta oknumnya…
Nah kembali ke Kota Depok yang sudah berusia 20 tahun ternyata jumlah oknum yang mengaku wartawan atau sebagai pekerja jurnalistik maupun dulu dibilang ‘kuli tinta’ dengan ukuran 12 kecamatan itupun tidak semua terpantau hampir ada lebih 180 orang dari data yang hadir dalam acara ‘Media Gathering’ dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Depok. Waduh.. Bukan main ya hampir mirip disebut sebagai Kota Seribu Wartawan saat tahun 1990 an…
Dari jumlah tercatat 180 orang ternyata masih ada teman wartawan yang betul betul memiliki media ternyata tidak hadir dalam acara tersebut.. Tuh coba bayangkan… He he he.. Mending memang tidak hadir karena acaranya juga biasa saja. Malah boleh dikatakan sama sekali tidak ada isinya dan terkesan kaya perkenalan.. gitu deh…
Keberadaan jumlah tersebut tentunya menjadi banyak pertanyaan teman Celoteh Bocah Depok…Waduh.. Ngak berubah ya dari tahun ke tahun malah semakin banyak aja nih. Dari mana aja ya? celetuk rekan sambil nyeruput kopi di emperan ruang utama makan di kawasan Jl. Raya Parung – Depok, Bojongsari.
Hampir setiap hari bertugas di Kota Depok kalau ngak salah orangnya hanya itu itu aja ya.. Tapi kok bisa banyak yang muncul saat kegiatan seperti ini… He he he he.. Maklum ada gula pasti ada semut itu kata pepatah… Malu kah mereka ya sama sekali tidak ada.. Malah sebagian mereka maju dan berani. Ya gitu kaya mau kenalin nih ane lho wartawan… Ha ha ha ha… Cape deh…
Salah siapa ya.. Tentunya tidak ada yang salah.. Karena semua kembali kepada diri kita masing-masing yang memgang penuh profesi atau pekerjaan sejak dari awal… Jika menjadi PNS yang tunjukan sebagai pegawai yang baik.. Jika jadi TNI dan Polri tentunya tunjukan sebagai penegak hukum yang dapat membaur dan bekerja untuk rakyat…
Dan jika merasa menjadi wartawan ya harus ditunjukan profesionalismenya dengan membuktikan hasil karya jurnalistiknya atau beritanya… Bukan hanya pakai seragam organisasi wartawan.. geradak geruduk ke sana ke mari.. Berita tetap saja copy paste… Ayo.. Pak Kadiskominfo… Teman teman yang memang bertugas di Kota Depok siap kok melakukan penataan dengan membantu menjelaskan permasalahan ini… Tentunya juga didukung seluruh PNS atau ASN maupun pejabat di Kota Depok untuk betul betul menengakan aturan… he he he..
Rekan rekan Celoteh Bocah Depok yang memang sehari hari memiliki rasa tanggung jawab menulis atau membuat berita tentunya juga tidak mau bersingung dengan lainnya.. Hanya minta profeisonalisme wartawan yang ditunjukan jika mereka memiliki kerjaan lain yang ditunjukan professionalismenya… He he he…Masa sih seperti ini terus kapan Kota Depok mau maju jika campur aduk seperti ini massalah profesionalisme kerja yang ditunjukan… Semoga saja ini menjadi masukan dan pelajaran semua pihak terlebih para pejabat Kota Depok dalam menyikapi kehadiran rekan wartawan yang bertugas tentunya memiliki media sesuai aturan Dewan Pers yaitu Perusahaan Media atau PT bukan CV atau lainnya… Insya Allah… Aamiin….(AP/Debar)