SYIAR DEBAR ‘Memahami Hakikat’ Oleh: Ustad Dr.Mukhrij Sidqy, MA
DEBAR.COM.-DEPOK- Hakikat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti kenyataan yang sebenarnya, dan dalam pengertian umum Hakikat berarti kalimat atau ungkapan yang digunakan untuk menunjukkan makna yang yang sebenarnya atau makna yang paling dasar dari sesuatu. Masalahnya, apakah kita telah mengerti kenyataan sebenarnya dari segala sesuatu itu? Apa kita telah memahami hakikat sesuatu? Jika tidak, maka kita akan mudah tertipu, dan menganggap ketidak benaran seperti benar, ketidak nyataan seperti nyata, yang kemudian membuat kita menjadi manusia “halu” (halusinasi) seperti ungkapan populer saat ini.
Contoh saja, apa hakikat mahal itu? bermain salju di salah satu pusat perbelanjaan dengan harga per-dua jam tiga ratus ribu rupiah boleh jadi di sebut murah, tetapi membayar iuran pendidikan anaknya di Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) sebulan penuh seratus ribu rupiah dianggap mahal. Jadi apa hakikat mahal itu? Contoh lainnya, apa hakikat banyak itu? apakah seratus ribu itu banyak? Jika untuk beli baju ia sedikit, tapi jika untuk beramal di hari jumat ia menjadi banyak sekali. Jadi apa hakikat banyak?
Banyak manusia ingin memiliki wajah rupawan, tidak lelaki apalagi perempuan. Tapi apa hakikat cantik itu? Apakah definisi cantik itu berhidung mancung, berkulit putih, berbibir merah? Ternyata bangsa kulit putih (Barat) sangat menyukai wanita berkulit coklat (agak gelap), menurut mereka itu seksi. Jadi, apa hakikat cantik itu? Jika tampan rupawan itu berarti yang berarti yang berponi seperti rambit laki-laki Korea, lalu mengapa bintang Film Barat yang botak bisa begitu digemari wanita? Jadi apa hakikat tampan itu?
Mari kita berbicara yang lebih serius, apa hakikat kaya itu? Apakah ia yang mobilnya banyak, rumahnya mewah, uangnya berlimpah? Jika itu adalah hakikat kaya, lalu mengapa banyak orang yang demikian masij bakhil (pelit) dengan hartnya, tidak mau beramal karena takut habis, bahkan merasa kurang dan kurang hingga akhirnya korupsi. Sementara ada yang rumahnya sederhana, mobilnya satu dan tidak begitu mahal, tetapi ahli memberi dan tidak tertarik untuk mengambil yang bukan haknya? Mana diantara keduanya yang merepresentasikan hakikat kaya?
Allah SWT mengatakan bahwa dunia itu permainan, senda gurau dan hal-hal yang dapat melalaikan. Allah SWT juga berkata bahwa akhirat itu lebih baik dari dunia. Tetapi kita sulit memahami firman Allah tersebut karena tidak memahami hakikat, maka yang benar-benar nyata dan palsu. Tetapi, meski hakikat kehidupan ini terkadang buram, paling tidak ada satu hakikat yanh harus kita yakini, yaitu hakikat Tidak ada Tuhan selain Allah SWT. Bersandarlah kepada Dzat yang haqiqi, maka kita akan diberi kemampuan untuk memahami hakikat yang ada.(MUKHRIJ/Debar)