Suka-Duka Guru Ngaji Online
DEBAR.COM.-SAWANGAN, DEPOK- Hampir satu tahun sudah Covid-19 mewabah di muka Bumi ini. Sebagai antisipasi sebaran virus Corona atau Covid-19, pemerintah telah menginstruksikan kegiatan belajar mengajar dilakukan secara jarak jauh berbasis dalam jaringan (daring). Selain pembelajaran dalam Dunia sekolah dan kampus, pembelajaran jarak jauhpun diberlakukan untuk kegiatan mengaji Qur’an.
Kebijakan ini tentu menghadirkan suka dan duka, dan ini dirasakan oleh guru ngaji Privat asal RW 01 Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawanga Kota Depok, Dian Nurfitriyani. Hampir dua tahun Dian mengajar ngaji untuk anak-anak Paud dan TK, saat pandemi menjadi waktu yang terberat saat mengajar.
“Mengendalikan anak Paud dan TK itu butuh kehati-hatian dan kesabaran. Dalam mengaji tatap muka saja masih belum saya kuasai dan sekarang sudah harus beradaptasi dengan ngaji daring,” tutur Dian saat dihubungi awak Media DepokPembaharuan (Debar), Rabu (21/10/2020)
Dikatakan Dian perbedaan system mengaji antara tatap muka dan daring sangat terasa, karena selain system yang harus diubah, metode dan teknik penyampaian materi pun tentu berbeda tetapi kualitas mengaji anak tetap harus terjaga
“Sebagai guru, inovasi harus segera muncul saat pandemi seperti ini, karena sangat tidak mungkin metode ngaji daring disamakan dengan ngaji tatap muka,” ungkapnya.
Walau ngaji daring ini menghadirkan kendala yang harus ia hadapi, hal ini tidak menghilangkan semangatnya untuk mencetak generasi Qur’ani
“Meskipun menjenuhkan juga ngaji online ini karena waktu pencapaian target anak lebih lama, tapi kalau sudah melihat senyum mereka saat menyapa saya, jadi lupa segala kejenuhan. Nah ini yang bikin saya tetap menjalankan ngaji online ini,” tutupnya. (TIA/Debar)