Jabar Kejar Herd Immunity Para Penyandang Dissabilitas
DEBAR.COM.-BANDUNG, JABAR- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat terus berupaya mengejar herd immunity atau kekebalan kelompok yang diharapkan tuntas pada Desember 2021 ini.
Gebyar vaksin menuju target 32 juta jiwa pun terus dilakukan, seperti yang hadir di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Cicendo Kota Bandung, Sabtu (25/09/2021).
Ketua Divisi Percepatan Vaksinasi Covid-19 Jawa Barat, Dedi Supandi mengatakan bahwa pihaknya tetap concern mengupayakan penyuntikan vaksin untuk para penyandang disabilitas.
“Memang kalau penyandang disabilitas umur 25 tahun ke bawah itu berada di SLB, tapi ada juga penyandang dissabilitas yang di atas umur 25 tahun itu di bawah kementerian atau dinas sosial,” kata Dedi Supandi.
Alumni IPDN ini menambahkan, selain melakukan vaksinasi di titik penyuntikan yang berada di SLB, pihaknya pun melakukan upaya jemput bola dengan mendatangkan vaksinator untuk mengunjungi para penyandang disabilitas dari rumah ke rumah.
Hal itu mengingat penyandang disabilitas itu ada yang kaitannya dengan ketidak sempurnaan fisik dan ada juga yang kaitannya dengan ketidaksempurnaan mental intelektual.
“Tapi alhamdulillah sudah selasai hari ini untuk di Kota Bandung, karena antusiasnya mereka, bahkan di Tasikmalaya itu kami masih kekurangan vaksin sekitar di 7 ribu,” terangnya.
Khusus untuk disabilitas, Dedi yang saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat ini mengaku, Pemprov Jawa Barat telah mendapatkan 121 ribu dosis vaksin Covid-19, dimana untuk 61 ribu dosis diantaranya untuk para penyandang disabilitas.
“Untuk suksesnya vaksinasi Covid-19 bagi penyandang dissabilitas ini, Alhamdulillah, kami dibantu pendamping mereka yang umumnya masih keluarga atau banyak juga yang relawan atau sahabat dissabilitas,” ujarnya.
Ia menuturkan Vaksin Covid-19 untuk penyandang dissabilitas ini bermerk Sinoparm, yang merupakan pemberian dari Raja Arab Saudi. Di mana awalnya vaksin itu akan digunakan untuk para jemaah haji.
“Mengingat Vaksin Covid-19 merk Sinoparn tersebut tidak jadi digunakan untuk jemaah haji, maka vaksin tersebut dihibahkan untuk rakyat Indonesia yang menyandang dissabilitas, yang tersebar di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali. Karena capaian Provinsi Jawa Barat ini paling tinggi, hari ini rencananya staff khusus kepresidenan akan memeberikan penghargaan kepada pak Gubernur atas upayanya untuk percepatan dan penutasan vaksin untuk penyandang dissabilitas,” ungkapnya.
Dedi melanjutkan, rata-rata penyutikan vaksin di Provinsi Jawa Barat terus meningkat, jika dulu hanya di sekitar 194 ribu per hari, saat ini mencapai di 311 ribu per hari. “Jika dilihat perhari, capaian tertinggi di tanggal 28 Agustus mencapai 434 ribu,” lanjut Dedi.
Ia menambahkan, bilamana konsistensi tersebut bisa terjaga, maka jelasnya akan ada lima kota kabupaten yang akan segera menuntaskan vaksinasi di tanggal 11 Desember 2021 ini. Lima daerah itu, yakni kota Bandung, Kota Cimahi, Kota Bogor, dan Kota Banjar dan kabupaten Sumedang.
“Tapi ada tiga kabupaten yang kalau tidak ditingkatkan vaksinasinya maka akan selesai di tahun 2023. Di antaranya Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Ciamis. Hingga ke depan selain ada kesamaan target vaksin pihaknya pun telah merumuskan untuk menemukan kesamaan petugas vaksiniator dan kesamaan perencanaan per bulan dalam vaksinasi. Misalnya, dengan membebani bidan maupun perawat yang membuka praktek di luar jam kerja, atau jam 16.00 ke atas untuk turut menyuntikan vaksin kepada masyarakat Jabar,” tutupnya.(AR/Debar)