Sosialisasi Silih Tulungan di SMAN 6 Depok

DEBAR.COM.-CINERE, DEPOK- Dalam rangka mensukseskan program ‘Rajut Kebhinekaan Dalam Aksi Kebangsaan’ SMA Negeri 6 Depok dengan tageline HEXA BISA 1 yang artinya, B=Berdisiplin, I=Integritas, S=Solidaritas, A=Agamis dan 1=Menjadi Nomor 1, menggelar program Sosialisasi Silih Tulungan yang berlangsung pada, Selasa (28/09/2021) dan diikuti dengan pembagian 500 nasi boks.

Kegiatan ini sebagai momentum titik balik kebangkitan dan kemandirian melalui program pemulihan ekonomi serta membangun kembali kearifan lokal Silih Asus Silih Asih dan Silih Asah.

Hal tersebut dikatakan Kepala SMA Negeri 6 Depok, Abdul Fatah, Sosialisasi Silih Tulungan adalah praksis egalitarian, karena kata ‘Silih’ menyiratkan kesetaraan, dimana setiap manusia dikodratkan saling membutuhkan. Sejatinya pada setiap manusia melekat kebutuhan untuk menolong dan ditolong, memberi dan menerima pemberian. Maka Tuhan menganjurkan kewajiban habluminannas harus dijaga dan dirawat. Silih Tulungan yang didasari keikhlasan setara dengan Silih Doakeun (saling mendoakan) untuk kebaikan. Silih Tulungan adalah inti dari gotong-royong. Silih Tulungan harus melatari segala ihtiar (program kerja) untuk menanggulangi pandemi Covid-19 pada Tahap Penyelamatan, Tahap Pemulihan maupun pada Tahap Penormalan (adaptasi kebiasaan baru).

“InsyaAllah kegiatan Sosialisasi Silih Tulungan hari ini di hadiri Ketua Jabar Juara Provinsi Jawa Barat, Bapak Aminurdin . Mudah-mudahan beliau bisa hadir menyempatkan waktunya,” kata Abdul Fatah, Senin (27/09/2021).

Fatah juga mengatakan, maksud dan tujuan diadakannya Sosialisasi Silih Tulungan ini memanfaatkan masa pandemi sebagai momentum titik balik kebangkitan dan
kemandirian melalui program pemulihan ekonomi. Membangun kembali kearifan lokal Silih Asus Silih Asih dan Silih Asah menjadi salah satu metode gerakan sosial masyarakat dalam menghadapi pandemi.

Kegiatan bentuk dialogis ini dilaksanakan oleh Divisi Komunikasi dan Gerakan Komite Pemulihan Ekonomi Daerah (KPED) Provinsi Jawa Barat bekerjasama dengan Lembaga Pendidikan di Jawa Barat, menghadirkan dua narasumber dan dipandu oleh moderator.

“Sasaran dari kegiatan ini adalah peserta didik dari lembaga pendidikan menengah atas, Pondok Pesentren dan Perguruan Tinggi yang ada di Jawa Barat. Untuk setiap session kegiatan peserta berjumlah 40 orang,” ujarnya. (AR/Debar)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button