SYIAR DEBAR ‘Siap Menghadapi Musibah’ Oleh: Ustad Dr.Mukhrij Sidqy, MA
DEBAR.COM.-DEPOK- Musibah, bala atau ujian adalah bagian mutlak dari kehidupan dunia ini. Allah SWT berfirman “Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan (saja pada setiap waktu) mengatakan, “Kami telah beriman,” sementara mereka tidak diuji lagi (dengan hal-hal yang dapat membuktikan hakikat keimanan mereka, yaitu dalam bentuk cobaan-cobaan dan tugas-tugas keagamaan? Dan sungguh Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka. Maka, Allah pun betul-betul mengetahui orang-orang yang benar dan Dia betul-betul mengetahui orang-orang yang berdusta. (QS. Al Ankabut : 2-3)
Rasulullah SAW menyatakan dengan gamblang bagaimana para Nabi dan Rasul itu hidup dengan penuh ujian kelas tinggi, yang tidak akan mampu di tanggung oleh selain mereka. Sebagaimana dalam sebuah hadis, bahwa suatu hari seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berat cobaannya?” Beliau menjawab: “Para nabi, kemudian orang-orang saleh, kemudian yang sesudah mereka secara berurutan berdasarkan tingkat kesalehannya. Seseorang akan diberikan ujian sesuai dengan kadar agamanya. Bila ia kuat, ditambah cobaan baginya. Kalau ia lemah dalam agamanya, akan diringankan cobaan baginya. Seorang mukmin akan tetap diberi cobaan, sampai ia berjalan di muka bumi ini tanpa dosa sedikit pun” (HR Bukhari).
Sejatinya, ujian atau cobaan itu merupakan proses penguatan iman dan ketakwaan. Maka dari itu, bersabarlah dan terimalah dengan segala keikhlasan apa yang terjadi. Mungkin satu waktu kita merasa lelah, ingin mengeluh, bahkan ingin menyerah, itulah sifat alami manusia. Namun, sadarilah bahwa di belakang itu ada Allah SWT yang menyaksikan kita, yang telah mengatur datangnya ujian tersebut, dan kelak memberikan ganjaran atas segala kesabaran kita menghadapi ujiannya.
Ingatlah hadis ini, dalam suatu hadis dari sahabat Anas radhiyallâhu ‘anhu, Nabi shallallahu‘alaihi wa salam bersabda,
“Sungguh menakjubkan seorang mukmin. Tidaklah Allah menetapkan kepadanya sesuatu kecuali itu merupakan kebaikan baginya.” (H.R Ahmad). Ujian yang kita hadapi datangnya dari Allah. Ketika Allah mencintai seorang hamba, Allah akan mengujinya. Namun jangan khawatir, hal tersebut dilakukan-Nya untuk menghapus dosa kita.
Keadaan yang menyakitkan hati, pada hakikatnya dalam keadaan itu semua merupakan kasih sayang Allah SWT kepadanya. Sebab pada pada saat itu Allah SWT hendak menghapuskan dosa-dosa dan kesalahan-kesalahannya yang telah lalu. Nabi SAW, beliau bersabda: Tidaklah sesuatu menimpa kepada seorang muslim dari kesusahan, rasa sakit, rasa gelisah, rasa sedih, sesuatu yang menyakitkan, dan rasa gundah, hingga duri yang mengenai dirinya kecuali Allah menjadikannya sebagai penghapus bagi kesalahan-kesalahannya.(HR. Bukhari dan Muslim).(MUKHRIJ/Debar)