Syiar Debar ‘Diantara Cara Mendidik Anak’ Oleh: Dr. KH. Mukhrij Sidqy, MA
DEBAR.COM.-DEPOK- Sangat disayangkan sekali apabila anak kita dibiarkan untuk tumbuh dan berkembang di tempat penitipan anak ataupun bersama dengan pengasuhnya (baby sister). Dimana anak kita akan lebih dekat kepada pengasuhnya dibandingkan dengan orang tuanya sendiri, padahal anak-anak adalah orang yang paling butuh terhadap kasih sayang dan senyuman orang tuanya.
Kejauhan seperti inilah yang bisa menjadikan anak-anak tidak terkontrol, sehingga bisa terjerumus kepada perilaku-perilaku penyimpangan, kecanduan dengan sesuatu yang haram, serta menjadikan mereka memiliki rasa kesenjangan dalam bersosial.
Seorang ibu hendaknya menjadi orang yang pertama kali dilihat oleh anak-anak sepulang mereka dari sekolah, bukanlah orang lain, agar anak bisa merasakan rahmah kasih sayangnya. Manusia bukanlah hewan yang hanya cukup dengan materi saja, akan tetapi dirinya lebih banyak membutuhkan sesuatu yang bukan materi.
Masyarakat yang baik adalah masyarakat yang terdapat didalamnya keluarga yang baik, anak-anak yang shalihah, ibu yang selalu memberikan waktunya untuk anak dan keluarga, bapak yang bekerja mencari rizki halal, orang tua yang memberikan pengajaran dan tarbiyah kepada anak-anak, mengajak mereka ke majelis dzikir, berziarah kepada para wali dan orang-orang shaleh, agar mereka tumbuh dengan penuh cinta kepada orang-orang shaleh sehingga memiliki angan untuk bisa menjadi seperti mereka.
Saat menjadi orang tua, hendaknya menyadari bahwa sejak itu kita mungkin akan berlelah letih hingga maut menjemput dalam rangka mendidik, menjaga, dan merawat anak. Tidak perlu berkhayal anaknya akan membayar kebaikan itu saat dewasa, sehingga kita bisa berleha leha secara duniawi. Cukuplah berpikir apakah amanah yang Allah SWT berikan tersebut telah kita jalan semaksimal mungkin dengan jiwa dan raga. Tenaga, pikiran dan materi.
Tentunya, sebagai orang tua menginginkan anak yang membuatnya bangga dan bahagia. Maka itu Al-Quran mewariskan doa agar kelak anak dan pasangan menjadi Qurrata ‘ayun yaitu yang membuat kita menangis bahagia karena kebaikan mereka dan taatnya kepada Allah SWT.
Tetapi tetaplah fokus pada tugas sebagai orang tua, dengan terus belajar menjadi orang tua yang baik, sehingga anakpun akan melihat dan menyadari bahwa kedua orang tua tidak pernah berhenti untuk memberikan yang terbaik, sehingga jiwa itulah yang kemudian melekat kepada anak saat mereka menjadi orang tua kelak.(MUKHRIJ/Debar)