Syiar Debar ‘Berlindung Dari Sifat Kikir’ Oleh: Dr. KH. Mukhrij Sidqy, MA
DEBAR.COM.-DEPOK- Manusia memiliki sifat dasar rakus dan kikir, kecuali mereka yang telah mendidik jiwa mereka. Sebagaimana firman Allah SWT “Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh, Apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah, dan apabila mendapat kebaikan (harta) dia jadi kikir (QS. Al Maarij : 27-29)”.
Ayat di atas menjelaskan dua sifat yang bergandengan, suka mengeluh dan kikir, maka sering kita dapati, ciri orang kikir adalah mudah mengeluh, begitupun sebaliknya, orang yang suka mengeluh itu tanda kikir.
Manusia menjadi pelit karena berpikir apa yang disimpannya akan menyelamatkannya, dan jika berkurang maka berkurang lah jaminan keselamatannya. Banyak manusia belum menyadari bahwa rezekinya sesungguhnya adalah yang dinikmati, dimakan, digunakan. Adapun yang disimpan itu belum menjadi rezekinya, hanya saja dititipkan kepadanya. Boleh jadi yang disimpan itu ia gunakan, tetapi bisa pula itu hilang dan menjadi rezeki orang lain atau hancur dan musnah.
Manusia sangat khawatir hartanya berkurang, tetapi di saat yang sama banyak dari manusia yang berusaha mendapatkan harta dengan cara haram yang akhirnya ia jatuh miskin seperti kalah berjudi, judi dengan segala macamnya seperti money game, berharap kaya dengan cepat, justru uangnya hilang. Takut miskin malah jatuh kedalam kemiskinan, itulah sesungguhnya jebakan setan
“Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir) ; sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripadaNya dan karunia. Dan Allah Mahaluas (karuniaNya) lagi Maha Mengetahui” (Al-Baqarah: 268).
Rasulullah SAW mengajarkan kita doa agar dihindari dari sifat pelit “Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari rasa malas, dan aku berlindung kepada-Mu dari sikap pengecut, dan aku berlindung kepada-Mu dari pikun, dan aku berlindung kepadaMu dari sifat pelit”.
Karena sifat pelit akan memutuskan silaturahim, menjadikan manusia tidak bermanfaat. Dan Ali bin Abi Thalib berkata “Jangan engkau jadikan orang pelit sebagi temanmu, sebab ia akan menjauhkan dirinya darimu saat engkau sangat membutuhkannya”.
Al Quran menyatakan bahwa orang yang mampu menjaga dirinya dari sifat pelit adalah orang yang beruntung. “Dan siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung”. (QS. Al-Hasyr: 9).
Mereka yang kikir adalah yang lebih senang mengumpulkan dan diberi ketimbang menyebarkan dan berbagi, kalaupun memberi hanya memberi apa yang mereka sendiri tidak suka, atau sudah tidak layak untuk diberi. Jika kita mampu mendidik sifat tersebut maka sungguh kita telah beruntung.(MUKHRIJ/Debar)