Dua kali Terjadi Pencurian Motor di Jalan Kalimantan No.8, Cinere Estate Gak Aman
DEBAR.COM -CINERE, DEPOK- Untuk yang kedua kalinya penghuni rumah Cinere Estate Jalan Kalimantan No.8 kehilangan motor Kawasaki W175 yang berada dalam garasi. Hal tersebut diketahui saat penghuni rumah membuka pintu deoan rumah, diketahui pintu pagar sudah terbuka lebar dan salah satu dari tiga (3) motor yang teroarkir digarasi hilang.
“Istri saya yang biasa bangun subuh sudah ribut, karena motor Kawasaki W175 punya menantu yang dititipkan hilang lenyap di garasi kami,” kata S Stanley Sumampouw warga Jl Kalimantan No.8 RT 01/RW 18, sejak tahun 1996, Rabu (30/03/2022) pagi.
Stanley memaparkan, pada empat (4) tahun yang lalu, juga subuh seperti hari ini, kehilangan motor anak bungsu nya Honda CBR-150. Belum lagi sesudah itu mobilnya dibobol pecah kaca dan tas kantor serta peralatan yang didalam mobil hilang. Padahal mobil hanya diparkir sebentar didepan rumah.
“Herannya saat itu, tidak ada satupun pengurus RT atau RW yang datang menunjukkan batang hidungnya kerumah saya sebagai tanda perhatian, prihatin dan simpati. Ketua RW yang waktu pemilihan sebagai Ketua RW selalu menunjukkan wajah ramahnya, pada saat kita kehilangan motor, tidak nongol wajah tersebut. Demikianpun yang namanya pak RT, tidak kelihatan ujung hidungnya,” paparnya.
Dikatakannya, waktu itu, karena rasa marah dan emosi, sebagai warga yang taat membayar retribusi iuran keamanan dan sampah, dirinya dan istri memutuskan untuk tidak membayar iuran keamanan selama setahun. Tetapi yang terjadi saat itu berdampak pada anaknya yang ingin mengurus surat pindah ‘diganjal’ oleh bu RT (pak RT nya tidak ada waktu itu) yang dengan angkuhnya mengatakan tidak akan memberikan Surat Pindah jika tidak melunasi iuran Keamanan yang kami belum bayar.
“Hebat! Berharap uang keamanan padahal kampung tidak aman sama sekali,” ungkapnya.
Kejadian hari ini, hal yang sama terulang kembali. Motor milik menantunya yang dititipkan hilang di dalam rumah kami yang pagar serta gemboknya dibobol maling.
“Akankah terjadi hal yang sama? Sikap pengurus RT dan RW yang cuek bebek tidak bersimpati sama sekali bahkan boro-boro minta maaf terhadap warga yang kehilangan,” ucapnya.
Terjadi pencurian dan kehilangan ranmor di Blok G membuktikan lemahnya sistim keamanan disini. Lemahnya dimana dan apa penyebabnya, bukan warga yang seharusnya berpikir. Warga hanya membayar iuran dan menunjuk atau memilih pengurus RT/RW yang sudah seharusnya memikirkan sistim keamanan di blok G sebagai wakil warga blok G.
Dirinya menambahkan, sebelum kehilangan dirumahnya, rumah adik ipar saya yang hanya berjarak 2 rumah juga kehilangan burung peliharaan dihalaman rumahnya. Sudah lama CCTV di jalan Kalimantan ujung ini mati/rusak dan jawaban satpam waktu itu katanya belum ada dana untuk perbaikan karena pak RW mau bangun Balai Warga dulu.
“What? Balai warga?? Mending pengurus mikirin warga di Blok G bagaimana memberikan hak hak warga yang bayar iuran keamanan dululah daripada mikir yg muluk mukuk untuk Balai Warga segala,” pungkasnya. (AR/Debar)