Siswa Mekarjaya 11 Harus Teladani Perjuangan Kartini
DEBAR.COM.-ABADIJAYA, DEPOK- Larangan untuk melanjutkan sekolah selepas Euopese Lagere School (ELS) dan harus dipongit, dari orang tuanya Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, tidak menyurutkan semangatnya untuk terus belajar. Selama berada di rumah dan dipingit Raden Ajeng (RA) Kartini tidak berdiam diri, ia belajar dan twrus belajar.
Kartini kecil yang saat itu berusia 12 tahun juga menulis surat kepada teman korespondesinya yang kebanyakan berasal dari Belanda. Salah satu temannya bernama Rosa Abendanon, yang mendukung apapun yang direncanakan Kartini. Dari Abendanon jugalah Kartini kecil mulai sering membaca buku buku, koran dan majalah tentang kebudayaan dan ilmu penhetahuan.
Sejarah singkat semangat perjuangan Kartini disampaikan Kepala UPTD SDN Mekarjaya 11 Nana Marlina kepada siswa siswinya pada perimgatan Hari Kartini di halaman sekolahnya di Jalan Raya Kebahagiaan, Depol II Timur, Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Kamis (21/04/2022).
Nana melanjutkan, kondisi tersebut menyulut api semangat baru dalam diri Kartini. Khususnya tentang bagaimana wanita wanita Eropa mampu berpikir sangat maju. Api semangat tersebut menjadi semakin besar karena ia melihat perempuan perempuan Imdonesia ada pada strata sosial yang amat rendah. Hingga kemudian ia mulai berpikir untuk berusaha memajukan perempuan pribumi.
“Karena perjuangan Kartini perempuan Indonesia sekarang sangat maju, sejajar dengan laki laki. Untuk itu seluruh siswa Mekarjaya 11 harus terus bersemangat untuk belajar,” tandas Nana Marlina.
Selaim itu, lanjutnya, siswanya diminta untuk meneladani dan melakukan sikap sikap para pahlawan. Di antaranya sikap jujur, berani, bertanggumg jawab dan disipli. Sikap sikap tersebut yang membawa para pahlawan berhasil meraih kemenangan dalam perjuangannya.(ASH/Debar).