Syiar Debar ‘Rasa Syukur Adalah Kekayaan’ Oleh: Dr. KH. Mukhrij Sidqy, MA

DEBAR.COM.-DEPOK- Kalau diperhatikan dengan seksama, secara materi manusia di dunia itu semakin kaya. Banyak hal yang dulu hanya dimiliki segelintir orang, dianggap barang mewah, sekarang menjadi barang pasaran. Dahulu motor itu mewah, sekarang motor itu seperti kebutuhan pokok. Motor sport dulu mewah, sekarang ada yang jual sayur dengan motor sport. Maka standar miskin dan kaya-nya manusia semakin tinggi.

Dahulu TV itu barang mewah, sekarang tidak ada rumah tanpa TV. Bahkan tak jarang kelas menengah bawah punya TV diatas 32 inch. Artinya, TV tidak lagi menjadi barang mewah. Begitupun dengan HP, mobil, kuliah, baik pesawat dan lainnya. Banyak hal yang dulu jadi impian banyak orang dan sedikit yang memiliki, kini menjadi hal yang lumrah dan umum.

Jika kita hidup 30 tahun yang lalu, punya motor itu istimewa sekali, sangat bersyukur. Tapi saat ini kita punya, bahkan lebih dari satu, dan tidak ada yang istimewa, merasa tidak ada yang perlu disyukuri. Itulah tanda memang syukur kita itu sangat minimalis sekali. Tidak sadar bahwa taraf hidup kita jauh di atas orang tua kita dahulu, tidak mensyukuri, maka jiwa kita terus merasa miskin.

Orang yang tidak bersyukur seperti memakai kacamata yang bertuliskan “faqir”. Sehingga sebanyak apapun nikmat yang ia miliki dan rasakan selalu kurang. Sebaliknya, Allah SWT menjanjikan bagi orang yang bersyukur akan ditambah rasa nikmatnya, bukan sekedar materinya, tetapi rasa syukurnya semakin bertambah, rasa nikmatnya semakin bertambah, dan itulah kekayaan sejati. (MUKHRIJ/Debar)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button