Syiar Debar ‘Refkeksi dan Resolusi Pergantian Tahun’ Oleh: Dr. KH. Mukhrij Sidqy, MA
DEBAR.COM.-DEPOK- Refleksi yang berarti memperhatikan kembali apa yang lalu telah kita lakukan dan melihat segala kekurangannya. Sebaliknya, Resolusi adalah tekad atau janji kepada diri sendiri untuk melakukan sesuatu yang baik di masa yang akan datang. Kedua hal tersebut sesungguhnya salah satu inti ajaran Islam yang biasa kita sebut dengan Muhasabah (Refleksi), dan Azzam (Resolusi).
Allah SWT berfirman ‘Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan’ (Al Hasyr : 18). Ayat ini secara tegas memerintahkan kita untuk memiliki refleksi diri.
Allah SWT juga berfirman ‘Apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah’. (Ali ‘Imran : 159). Dari dua ayat di atas dapat kita lihat korelasinya bahwa, manusia harus memiliki daya untuk be-Refleksi dan be-Resolusi. Tetapi keduanya harus dilakukan dari Allah (Minallah), kepada Allah (Ilallah), dalam jalan Allah SWT (Fillah).
Banyak orang yang berefleksi dan be-resolusi tetapi sebatas untung dan rugi urusan duniawi. Ia menganggap remeh kekurangannya dalam ibadah yang lalu, dan tidak memiliki resolusi atau tekad yang kuat (Azzam) untuk meningkatkan ibadahnya jika diberi kesempatan hidup di tahun yang akan datang. Manusia semacam ini tidak hanya telah tertipu dengan dunia yang fana, sekaligus ia mendapatkan kerugian yang begitu besar (al-khasirun).
Refleksi dan Resolusi tahun baru dengan berbagai cara sesungguhnya baik, selama tidak ada aktifitas yang melanggar syariat dan hal yang sia-sia. Karena peredaran matahari yang menjadi dasar tahun Masehi sejatinya adalah wasilah untuk menyaksikan kekuasaan Allah SWT. Maka alangkah baiknya jika Moment Pergantian Tahun Baru ini diisi dengan Dzikir yang dilanjutkan dengan Refleksi dan Resolusi. (MUKHRIJ/Debar)