Syiar Debar ‘Kebaikan Dibalik Keburukan’ Oleh: Dr. KH. Mukhrij Sidqy, MA
DEBAR.COM.-DEPOK- Saat bersama Nabi Khidir as paling tidak Nabi Musa as melalui tiga perjalanan. Pertama naik kapal nelayan di laut. Kedua, bertemu dengan anak kecil di pantai. Ketiga, membangun rumah yatim di kampung yang masyarakatnya pelit.
Adapun perjalanan pertama, saat keduanya berlayar, tiba-tiba saja Nabi Khidir as merusak kapal tersebut hingga hampir menenggelamkan penumpangnya. Artinya, kebaikan pemilik kapal yang memberi mereka tumpangan malah dibalas dengan keburukan oleh Nabi Khidir as, dan hampir membuat mereka tenggelam. Inilah keburukan pertama yang diprotes oleh Nabi Musa as.
Perjalanan kedua, saat bertemu anak kecil di pantai tiba-tiba Nabi Khidir as membunuhnya. Bayangkan saja, orang tidak salah dan tidak berdosa harus menerima perlakuan seperti itu dari orang lain. Inilah keburukan kedua yang pastinya membuat Nabi Musa as protes.
Perjalanan ketiga, saat Nabi Khidir as mengajak Nabi Musa as untuk membangun rumah milik anak yatim di kampung yang pelit, Nabi Musa as mengatakan, “Jika kau berkehendak, ambillah upah atas jasamu tersebut”, karena kebaikan pantas untuk dihargai, apalagi keduanya sedang butuh makan dan minum. Inilah keburukan ketiga yang membuat keduanya harus berpisah.
Akhirnya, Nabi Khidir as menjelaskan bahwa hal-hal yang membuat Nabi Musa as protes dan dianggap sebagai keburukan semata-mata adalah perintah Allah SWT. Dan dibalik setiap hal yang dianggap buruk tersebut justru Allah SWT menginginkan kebaikan. Kalau tidak dirusak maka kapal itu akan di rampas, maka rusak itu adalah kebaikan. Jika tidak dibunuh, anak itu akan durhaka. Tetapi dengan dibunuh, anak itu masuk surga, dan diganti dengan anak yang penuh kasih, itu juga kebaikan. Adapun rumah yang kita bangun, didalamnya ada warisan untuk anak yatim tersebut. Memang kebaikan kita tidak dianggap, tetapi itu penting untuk anak yatim tersebut. Ini semua adalah kebaikan yang disembunyikan dengan tirai tirai keburukan. Maka semua hal buruk, boleh jadi itulah sebaik-baiknya rencana Allah SWT untuk kita.(MUKHRIJ/Debar)