Syiar Debar ‘Ibadah di Akhir Umur’ Oleh: Dr. KH. Mukhrij Sidqy, MA
DEBAR.COM.-DEPOK- Ketika turun surat An-Nashr, banyak sahabat yang merasa gembira. Betapa tidak, karena ayat pertama surat tersebut berbunyi “Apabila datang pertolongan Allah SWT dan kemenangan”. Tetapi tidak dengan segelintir sahabat seperti Abu Bakar Ra dan Ibnu ‘Abbas Ra. Keduanya memahami ayat itu bahwa pertolongan dan kemenangan, serta berbondong-bondongnya manusia menuju Islam adalah tanda waktu perpisahan dengan Nabi Muhammad SAW semakin dekat.
Ayat tersebut di pahami Ibnu ‘Abbas berkaitan dengan akhir umur Nabi Muhammad SAW, terang saja bukan membuatnya gembira melainkan sedih. Dan jika itu berkaitan dengan akhir umur Nabi SAW, maka perintah selanjutnya adalah “Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima tobat. Ayat akhir ini dipahami oleh Imam An Nawawi Ra, bahwa hendaknya di akhir umur kita semakin memperbanyak ibadah sebagaimana akhir umur Nabi SAW”.
Dalam sebuah nasehat dikatakan, “Pemuda yang bermaksiat itu buruk, tetapi lebih buruk lagi jika sudah tua masih saja bermaksiat”. Mengapa demikian? Karena masa muda masa pencarian jati diri, cendrung memberontak, ingin mencoba banyak hal. Tetapi masa tua keinginan-keinginan tersebut seharusnya sudah mulai berkurang, kalaupun tidak, harus dididik agar jangan membiarkan sifat buruk dipelihara sampai tua.
Sangat disayangkan, jika kita disuguhi perseturuan atau konflik antar tokoh-tokoh sepuh, mulai dari berebut jabatan, menganggap junior menyaingi eksistensinya dan konflik lainnya, baik di lingkungan kita maupun secara nasional. Jika yang tua tidak menjadi semakin bijak, semakin menjadi manusia Rabbani, fokus ke spiritualisme, persatuan, kaderisasi generasi baru, bagaimana mungkin mau memberikan contoh yang baik bagi generasi penerusnya.
Diriwayatkan bahwa para ahli Madinah dari kalangan sahabat dan Tabiin mulai semakin fokus pada ibadah ketika menginjak usia 40 tahun. Bukan berarti sebelumnya tidak fokus, hanya saja, setelah 40, khalwah mereka semakin intens, urusan dunia mulai dikurangi, da bersiap untuk menghadapi Yaumil hisab. Karena Nabi SAW bersabda “Siapa yang umurnya dipanjangkan hingga 60, maka tidak ada alasan baginya (jika pernah meninggalkan ibadah) dihadapan Allah SWT”. (MUKHRIJ/Debar)