Gubernur Jabar Beri Penghargaan Wali Kota Depok Atas Keberhasilan Atasi Stunting
DEBAR.COM.-BANDUNG, JABAR- Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil memberikan Penghargaan kepada Wali Kota Depok, Mohammad Idris atas peran, kontribusi dan keseriusannya dalam program percepatan penurunan stunting, yang diterima oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kota Depok, Sri Utomo mewakili Wali Kota Depok pada acara Rakerda Program Bangga Kencana Provinsi Jawa Barat Tahun 2023, di Bandung, Selasa (14/02/2023).
Menanggapi hal tersebut, Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono menjelaskan, angka prevalensi stunting hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022 di Kota Depok sebesar 12,6 persen. Angka tersebut, menurutnya, lebih rendah dari target nasional 14 persen di tahun 2024, sehingga prevalensi yang rendah itu, sangat berkontribusi besar terhadap penurunan prevalensi stunting di Provinsi Jabar.
“Alhamdulillah Bapak Wali Kota Depok menerima penghargaan dari Pak Gubernur atas peran, kontribusi serta keseriusan beliau yang luar biasa dalam program percepatan penurunan stunting di Kota Depok,” kata Bang Imam, sapaan akrabnya, Rabu (15/02/2023).
Dikatakan Bang Imam, yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) menuturkan, secara perhitungan Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis masyarakat (e-PPGBM) tahun 2022 mengalami penurunan sebesar 3,48 persen dari 3,5 persen pada 2021.
Menurutnya, penghargaan ini dicapai tentu berkat Kolaborasi tujuh aktor pembangunan (Heptahelix) yang masuk dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting di Kota Depok. Tim ini telah terbentuk hingga ke level kelurahan, yaitu mulai dari akademisi, dunia usaha, masyarakat, pemerintah, media, NGO dan pengamat.
“Sehingga tidak hanya upaya dari pemerintah saja ke masyarakat, tapi juga adanya gerakan masyarakat untuk upaya penanganan stunting dari hulu ke hilir yang juga disertai beberapa inovasi untuk percepatan menuju Depok Zero New Stunting Tahun 2024 melalui strategi pencegahan, deteksi, dan respon/aksi,” ujarnya.
Lebih lanjut Bang Imam mengatakan, saat ini Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappeda) tengah menggandeng lembaga Zakat, Infaq, Sadaqah (Ziswaf) untuk turut andil dalam upaya penanganan stunting dengan melakukan pendampingan terhadap Baduta dan Balita Stunting dari sisi pemulihan gizi.
Kemudian, ungkapnya, membentuk Start Up Stunting yang berasal dari keterlibatan remaja dan pemuda yang memiliki inovasi dalam menyelesaikan permasalahan stunting. Lalu lembaga akademisi melaksanakan bentuk pengabdian masyarakat dengan beberapa wilayah yang menjadi lokasi khusus stunting.
“Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Depok juga meluncurkan program Depok Sukses Bebas Stunting Mewujudkan Kota Ramah Anak (D’Sunting Menara) yang sudah dijalankan sejak 2021,” ungkapnya.
Dirinya menambahkan, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) bersama Forum Genre melakukan edukasi tutor sebaya juga pendampingan minum tablet tambah darah dan pencegahan pernikahan usia dini.
“Dinas Kesehatan melakukan beberapa intervensi spesifik dalam layanan kesehatan serta perangkat daerah lainnya yang memberikan intervensi sensitif didalam delapan Aksi Konvergensi percepatan penurunan stunting,” pungkasnya. (AR/Debar)