Ayo Jangan Hanya Pencitraan Saja, Turun Pantau Harga Sembako Jelang Lebaran
DEBAR.COM.-DEPOK- KERUMUNAN orang terlebih ibu rumah tangga untuk tiga atau dua hari menjelang hari Raya Idul Fitri 1441 H sudah diprediksi bakal terjadi di seluruh pasar tradisional yang ada. Hampir seluruh ibu rumah tangga bakal turun ke pasar memburu kebutuhan pokok, sayur mayur, lauk pauk dan lainnya untuk mempersiapkan makanan khas Lebaran mendatang.
Menyambut Hari Kemenangan setelah berpuasa selama satu bulan tentunya sudah menjadi tradisi seluruh Umat Islam di seluruh dunia… Namun dengan adanya penyebaran Covid-19 menjadi salah satu hal yang baru bagi masyarakat khususnya di Indoensia.. Hampir semua kegiatan yang berhubungan dengan Lebaran harus mengikuti prosedur kesehatan atau kata lain mengikuti aturan yang ada seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dengan memakai masker, tidak berkerumun dan dilarang bersalaman…
Ha ha ha… Itu lah yang terjadi sekarang Halal Bihalal atau Saling Memaafkan dalam berlebaran seakan bakal hilang nih untuk tahun 2020 ini… Terlebih adanya larangan untuk sholat berjamaah di musolah, masjid bahkan sholat Idul Fitri di lapangan juga bakal dilarang terlebih jika daerahnya dinilai ‘Zona Merah’ penyebaran Covid -19…
Alasanya pemerintah untuk mengantisipasi penularan virus Corona yang tengah mewabah… Mendingan menjaga kesehatan diri dibandingkan harus menularkan penyakit yang tidak terlihat ke sanak keluarga atau family lainnya… Hemmm… memang sudah siap masyarakat kita untuk melaksanakan seperti ini??? Melihat penomena yang terjadi selama satu bulan belakangan tentunya tidak bisa dilakukan begitu saja tradisi untuk saling berlebaran ke sanak saudara maupun keluarga…
Ngak percaya??? Lihat aja masih dua hari menjelang lebaran seluruh pasar tradisional penuh sesak ibu ibu memburu kebutuhan untuk berlebaran… Harga bumbu dapur, daging, sayur mayur dan lainnya yang melonjak tinggi sama sekali tidak dianggap…
Melihat ini tentunya sangat miris dan prihatin juga… Disaat masyarakat kesulitan ekonomi dan kebutuhan lainnya tapi harga kebutuhan pokok naiknya ngak ketulungan… Sebagai contoh harga daging mencapai Rp 150 ribu/Kg, Hati Sapi dari sebelumnya Rp 80 ribu/Kg kini menjadi Rp 120 ribu/Kg, bumbu masak rending sebelumnya Rp 10 ribu kini naik Rp 20 ribu/kantong plastic, kentang dari Rp 10 ribu/Kg menjadi Rp 20 ribu/Kg dan lainnya…
Hampir semua naik 50 persen… Hemmm… Pada kemana ya pemerintah yang menanggani kebutuhan masyarakat dimasa pandemi Covid -19 yang diharuskan dirumah dan tidak boleh kerja tapi harga kebutuhan pokok malah naik melambung tinggi… Haduhhh… Jangan hanya pencitraan bagi pemimpin saja…. Ayo turun pantau harga kebutuhan pokok…
Kalau harga kebutuhan pokok tentunya yang bertangung jawab adalkah pihak Dinas Perdagangan dan Perindustrian jika di Kota Depok… Ayo turun ke pasar jangan hanya melihat di belakang meja saja dan menerima laporan harga stabil dan stok tersedia…
Stok barang tersedia bahkan banyak tapi kalau harga mencekik leher yang susah masyarakat banyak juga… Masyarakat butuh harga yang stabil walaupun ada kenaikkan menjelang lebaran atau tahun baru merupakan hal yang biasa tapi jangan sampai keterlaluan naiknya… Kasihan masyarakat sudah disuruh dirumah saja, terkena PHK dan lainnya masih saja harga kebutuhan pokok mencekik leher…
Ayo… Pak Wali Kota atau Wakil Wali Kota maupun pejabat terkait di Kota Depok… Turun atau inspeksi mendadak (Sidak) liat kondisi harga kebutuahn pokok yang diburu masyarakat menjelang lebaran ini… Jangan hanya terima laporan atau menerima pembisik yang ngak jelas juntrungannya… Dan hanya untuk kepentingan pribadi saja… Ayooo.. Pak Wali dan Pak Wakil Walikota turun dong…(AP/Debar)