PKS Ajak Tertata, Golkar Siap Hadapi Kemungkinan
DEBAR.COM.-DEPOK- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Depok nampaknya serius akan mengajak bergabung beberapa partai yang berada di Koalisi Depok Tertib, Taat dan Taqwa (Tertata). Hal tersebut dibuktikan dengan digelarnya pertemuan unsur pengurus PKS-Tertata hingga pada Selasa (16/06/2020).
“PKS hadir di acara Koalisi Depok Tertata dalam rangka membangun kebersamaan untuk Depok lebih baik lagi. Kami menyamakan visi, misi dan gagasan untuk konsep pembangunan Depok ke depan,” kata H.Moh. Hafid Nasir, Ketua DPD PKS Kota Depok, Rabu (17/06/2020).
Hafid menambahkan, pertemuan yang dilakukan hingga dinihari tersebut baru hanya sebatas duduk bareng yang sebelumnya belum pernah terwujud, kecuali kunjungan PKS ke beberapa parpol secara terpisah. Sebelumnya juga PKS sudah beberapa kali ke kantor Partai Golkar Depok
“PKS selain dengan Tertata juga mengajak Golkar berkoalisi. Namun koalisi partai dulu belum menyepakati paslon, hanya menyamakan visi misi dan gagasan dulu saja,” jelasnya.
Sementara Ketua DPD Golkar Kota Depok, Dr. Farabi El Fouz ketika dikonfirmasi dengan awak media menanggapi pertemuan PKS dan Tertata mengatakan, bukan hanya dengan Tertata saja, PKS pun mengajak Golkar koalisi untuk Pilkada Depok.
“Namun pada saat pertemuan itu belum bicara pasangan pilkadanya. Dan Mou pun belum dibuat, masih dalam jenjang penyamaan visi misi,” ujar Farabi, Kamis (18/06/2020).
Farabi mengatakan, Golkar sendiripun mempunyai calon untuk maju sebagai Wali maupun Wakil Wali Kota di perhelatan Pilkada 9 Desember ini. Dikatakannya, politik itu tidak ada kepastian, dirinya harus siap menghadapi segala kemungkinan seandainya ditinggalkanpun.
“Politik gak pernah pasti. Yang udah pasti itu kan saya dokter anak yang sedang mengabdi pada masyarakat. Itu udah pasti gak berubah karena saya punya pekerjaan. Golkar komitmen dan gak berubah sejak 3 tahun yang lalu mencalonkan dr Farabi SpA MKes sebagai Wali/Wakil Wali Kota Depok,” tegasnya.
Dirinya pun siap, apapun itu dan siap dengan rencana kedua, ketiga dan seterusnya, bila harus berkoalisi dengan partai lain. Semua masih bisa berubah selama janur kuning belum melengkung.
“Sebagai petugas partai harus selalu siap” pungkasnya. (AR/Debar)