SYIAR DEBAR ‘Memahami Esensi Hijarah’ Oleh: Ustad Dr.Mukhrij Sidqy, MA

DEBAR.COM.-DEPOK- Tahun baru Islam identik dengan peristiwa hijrahnya Rasulullah SAW dan para sahabat radhiyallahu ‘antum (dibaca:ra.) dari Mekkah ke Madinah. Meskipun hijrah itu sendiri tidak terjadi di bulan Muharram, namun karena istimewanya peristiwa hijrah yang penuh perjuangan serta pengorbanan, khalifah ke-dua Amirul Mukminin Umar bin Khattab ra menentukan awal penanggalan Islam dihitung sejak peristiwa hijrah tersebut.

Hijrah sendiri berarti “al intiqal min daarul kufr ila daar as-salam” (Berpindah dari lingkungan yang kufur menuju lingkungan yang penuh keselamatan), berpindah dari lingkungan yang tidak baik menuju lingkungan yang baik. Meski hijrah berarti perpindahan, namun setelah fathu Makkah, Rasululah SAW mengatakan bahwa tidak ada hijrah lagi setelahnya, yang ada adalah jihad dan niat. Maka hijrah setelah fathu Mekkah lebih kepada mental (jiwa) bukan fisik.

Belakangan, slogan hijrah menjadi semakin populer. Baik dengan propaganda busana muslim dan muslimah, atau dengan kampanye aliran-aliran ke-Islaman tertentu yang ingin memperluas pengaruh. Namun, konsep hijrah saat ini sangat perlu dipahami agar tujuan hijrahnya jelas. Rasulullah SAW bersabda “…dan seorang Muhajir adalah orang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah.” (Shahih Bukhari).

Menurut Ibn Qayyim al-Jauziyah, hijrah hakiki (hijrah haqiqiyah) merupakan transformasi mental spiritual dari sikap dan penghambaan terhadap semua tujuan, dan orientasi duniawi, menuju penghambaan dan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya.

Esensi hijrah bukanlah sekadar perpindahan fisik, melainkan juga merupakan transformasi dalam rangka perubahan mindset jahiliyyah (kemusyrikan, dekadensi moral, dan karakter negatif lainnya), menuju mindset Ilahiyah dengan mengaktualisasikan nilai-nilai Islam.

Hijrah Nabi SAW menuju rida Allah ditunjukkan dengan memberikan teladan kebajikan paripurna sebagai the best role model (uswah hasanah). Melalui hijrah, beliau menampilkan contoh mendidik dengan cinta yang tulus dengan mewakafkan jiwa dan raganya untuk umatnya. (MUKHRIJ/Debar)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button