DEBAR.COM.-DEPOK- Arus perubahan yang digaungkan pasangan nomor urut 02 telah memenangkan hati masyarakat Depok. Sehingga, Pilkada Kota Depok tahun 2024 telah memenangkan pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Supian Suri-Chandra Rahmansyah. Kemenangan tersebut berdasarkan Real Count Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok.
Menanggapi hal tersebut Praktisi Public Privat Partnership, Zubair Halim mengucapkan selamat kepada pasangan SS-CR. Menurutnya, nanti dalam menjalankan kebijakan Pemerintah jangan hanya ASN saja yang menjalankannya. Namun, juga dapat melibatkan semua organisasi massa dalam mendukung program Pemerintah Kota Depok. Pasalnya, ormas memiliki massa sampai ke akar rumput yang akan memudahkan dalam pelaksanaannya.
“Sebagaimana kita ketahui Pemerintah Kota Depok sebagai pembuat kebijakan dan menjalankan programnya sendiri melalui ASN. Seharusnya bisa bermitra dalam menjalankan program tersebut bisa melibatkan partisipasi Ormas,” kata Zubair yang juga Bendahara Dewan Masjid Indonesia (DMI) ini, Minggu (22/12/2024).
Menurutnya, bagi masyarakat dan Ormas terdapat ruang terbuka dalam partisipasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah sesuai dengan UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang telah diubah terakhir dengan UU Nomor 9 Tahun 2015 (UU Pemda).
“Tentu, partisipasi dalam melibatkan masyarakat dan Ormas sangat penting. Diantaranya, sebagai sarana mengaspirasikan kebutuhannya sehingga proses pembentukan kebijakan lebih responsif,” terangnya.
Baca Juga: GMBBN UI Bekali Mahasiswa Desain Flyer Sampai Newsletter Moderasi Beragama
Sama-sama Bangun Depok Jadi Mudah dan Mengurangi Beban APBD
Dirinya mencontohkan, bagaimana Pemkot Depok bisa melibatkan Ormas dalam berbagai program. Seperti dengan MUI, DMI, NU, Muhammadiyah, dan lainnya.
“Misalnya dalam pembangunan masjid Agung Kota Depok atau Islamic Center, tentu akan mudah jika proses sosialisasi dan koordinasinya bisa melibatkan DMI Depok dan MUI Depok. Sehingga komunikasi ke masyarakat bisa lebih lancar, tidak seperti periode sebelumnya,” ujarnya.
Sama halnya dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat, lanjutnya, yang selama ini adanya pelatihan-pelatihan produksi saja. Padahal, Pemkot Depok bisa melibatkan DMI Depok, Muhamadiyah dan NU. Sehingga, selain mereka mendapat keahlian juga diberikan akses pasar.
“Sehingga kesinambungan pemberdayaan ekonomi bisa dijaga. Kolaborasi program ini sumber dana tidak hanya mengandalkan anggaran APBD saja. Tapi, bisa juga dengan mengoptimalkan sumber dana lain, BAZNAS dan CSR lain,” jelasnya.
Zubair juga menilai sosialisasi penangan stunting, menurutnya Pemkot Depok bisa berkolaborasi dengan Ibu-ibu di BKMM (Badan Koordinasi Majelis Taklim). Pasalnya, mereka dapat mengakses ibu-ibu secara langsung tentu akan lebih tepat guna. Ia menambahkan, dalam penanganan sampah pemda juga dapat berkolaborasi dengan Ormas kemasjidan maupun Pesantren.
“Tentu, bagi yang masih memiliki lahan untuk gudang atau lahan terbuka, bisa dibuat bank sampah atau kalo lahannya besar bisa dengan WTP (waste to protein). Lama-lama pembiayaan akan bisa mandiri, sehingga dapat mengurangi beban APBD,” ungkapnya.
Dirinya berharap, dengan melibatkan Ormas bisa mewujudkan kebijakan Pemerintah yang aspiratif dan berkualitas serta berpihak pada rakyat. Pasalnya, semua aspirasi dan perwakilan masyarakat bisa ikut terlibat dalam proses pembangunan Kota Depok yang lebih baik.
“Kita ucapkan selamat kepada SS-Chandra. Semoga suara perubahan yang digaungkan dengan menggandeng seluruh elemen masyarakat membawa perubahan yang lebih baik di Kota Depok,” pungkasnya. (MFR/Debar)