Maestro Grogol Dukung Petugas Gabungan Sita Puluhan Botol Miras di Acara Hiburan Musik
DEBAR.COM.-GROGOL, DEPOK- Maestro (Majlis Silaturahmi Tokoh Grogol) mendukung gerakan yang dilakukan oleh Tim Operasi Gabungan Polsek Limo dan Tiga Pilar dalam hal mengantisipasi terjadinya tindakan kriminalitas dengan menyita puluhan botol miras yang disembunyikan di kebun dalam acara musik hiburan (fams wilis) di Jalan Cemara RT.05/007, Grogol, Limo Kota Depok, Minggu (20/10/2019) malam.
Kapolsek Limo Kompol Mohamad mengatakan 80 botol jenis anggur dan beberapa kemasan botol air mineral yang disita petugas setelah sebelumnya disembunyikan di dalam semak-semak tidak jauh dari lokasi acara.
Selain itu miras yang disita anggota tersebut tidak ada pemiliknya. “Diduga pemiliknya kabur setelah mengetahui dagangan yang disembunyikan di balik semak-semak berupa miras yang ditaruh dalam tiga karung goni disita petugas,” ujarnya Kompol Mohamad, Senin (21/10/2019).
Menurut Kompol Iskandar, daerah Limo dan Cinere karakteristik sangat sulit dalam mencari minuman keras (miras). Sehingga dalam moment acara musik Fams Wilis dimanfaatkan oleh beberapa oknum pedagang secara diam-diam untuk menjual miras.
“Sehingga bagi orang yang mau mencari miras pada datang ke acara Fams Wilis. Untuk itu anggota bersama tiga pilar dan TNI dari Koramil TNI antisipasi melakukan operasi gabungan peredaran miras,” katanya.
Sementara Ketua Dewan Pembina Maestro (Majlis Silaturahmi Tokoh Grogol) H. Acep Al Azhari sangat mendukung yang dilakukan Tiga Pilar melakukan razia miras disetiap acara hiburan yang harusnya dapat dinikmati oleh masyarakat malah dijadikan ajang hal yang sifatnya negatif.
“Saya usulkan kalau gerakan ini sebagai gerakan dakwah dan menjadi wilayah program kerja MUI, dan patut kalau MUI di jadikan leader gerakan kedepan dalam rangka mencegah hal negatif yang di larang oleh agama,”
Dirinya menambahkan, kenapa harus dirazia para pedagang miras, karena dampak yang diakibatkan masyarakat sudah paham. Merazia untuk barang-barang yang di haramkan menjadi bagian dakwah. Polisi hadir dari sisi hukum, Aparat pemerintah hadir dari sisi otoritas kepemerintahannya. “Masyarakat terlibat dari sisi kepeduliannya,” pungkasnya. (AR/AG/Debar)