SYIAR DEBAR: 3 Fungsi Ziarah Kepada Waliyullah Oleh: Ustad Dr.Mukhrij Sidqy, MA
(Majlis Taklim Fusda Al-Amjad Kota Depok)
DEBAR.COM-DEPOK- Dalam kitab Washiyyah Ash-Shiddiqiyyah, Karya Syeikh Muhammad bin Ash-Shiddiq Al-Ghummari qs yang kemudian disyarahkan oleh salah seorang putranya, Syeikh Abdul Aziz bin Muhammad Ash-Shiddiq Al-Ghummari qs, paling tidak ada tiga manfaat yang bisa dan seharusnya kita dapat saat berziarah (berkunjung) kepada waliyullah, baik ketika hidup maupun setelah wafatnya.
Pertama, tanwîrul qalbi (menyinari hati). Seorang waliyullah adalah salah satu klasifikasi manusia yang mendapatkan limpahan cahaya ke-Tuhan-an (anwâr ilâhiyyah). Sebagaimana cahaya ke-Tuhan-an terbesar adalah milik Nabi Muhammad SAW, yang berjumpa dengan Rabbnya saat mi’raj. Cahaya itulah yang kita cari sebagai penerang hati yang gelap akibat kelalaian, dan kemaksiatan.
Kedua, tahdzibun nafs (penyemangat jiwa). Tak dipungkiri, diri kita cendrung pada rôhah (kenyamanan, istirahat bahkan kemalasan). Itulah sebab berkembangnya tekhnologi, yaitu untuk memanjakan jiwa. Kemalasan itu lebih kuat lagi jika jiwa diajak untuk beribadah. Tetapi, dengan memandang, mengingat bahkan berkunjung pada orang yang sholeh atau waliyullah, semangat ibadah akan tumbuh dan menggerakkan tubuh untuk bergerak.
Ketiga, tazkiyatul ‘amal (membersihkan dan mensucikan amal perbuatan). Banyak dari peziarah yang datang pada seorang syeikh atau waliyullah dengan motif-motif duniawi, padahal mereka adalah duta akhirat. Mungkin untuk mencari kesaktian, kejayaan bahkan kemasyhuran dan lainnya. Maka, dengan mengenal dan mempelajari kehidupan seorang wali, kita akan mengerti bahwa amal kebajikan itu harus didasari keikhlasan hanya untuk Allah.
Maka, jangan ragu untuk berkunjung kepada para kekasih Allah SWT, orang-orang sholeh, waliyullah, bahkan yang tidak terkenal sekalipun, baik selama hidup atau sesudah wafatnya. Namun hasil dari ziarah tersebut harus kongkrit, sebagaimana tiga hal yang telah disebutkan di atas.(MS/Debar)