SYIAR DEBAR ‘Cinta Tidak Pernah Berpaling’ oleh: Ustad Dr.Mukhrij Sidqy, MA

(Majlis Taklim Fusda Al-Amjad Kota Depok)

DEBAR.COM.-DEPOK- Satu ketika sayyidah Rabi’ah al-Adawiyyah hendak dilamar oleh seseorang. Lalu ia bertanya pada orang yang hendak melamarnya tersebut “Apa yang kau suka dariku?”, “matamu, kesholehanmu, akhlakmu” Jawab lelaki tersebut. Lalu Rabi’ah berkata, ‘Aku memiliki seorang saudari, ia lebih sholehah dariku, lebih baik akhlaknya dan lebih indah matanya, dan ia ada di belakangmu”. Seketika lelaki itu menoleh kebelakang, dan ternyata tak ada seorang pun di belakangnya. Rabi’ah berkata, pergilah wahai pendusta, pecinta sejati tak akan pernah berpaling dari yang dicintainya.

Lain lagi ketika datang sekelompok orang kepada Al-Imam Abu Al-Laits. Mereka datang seraya berkata “Kami mencintaimu wahai syeikh”. “Benarkah?”, sambung Abu Al-Laits. Lalu ia melempari orang-orang tersebut. Spontan yang dilempari pun berlarian. Lalu Abu Al-Laits berkata “Pencinta sejati, tak akan pernah merasa sakit dan lari dari yang dicintainya”.

Kisah paling menakjubkan tentu milik baginda Nabi Muhammad SAW, ketika beliau dilempari oleh kaum Thaif hingga terluka, beliau mengadu pada kekasihnya, Rabbul Jalal, Allah swt, tapi apa yang diminta?. Beliau tidak minta diselamatkan, atau minta di balaskan, apalagi protes atas musibahnya. Beliau saw hanya berkata “In lam takun laka ghadabun ‘alayya fala ubali” (asal kau tidak murka kepada, apapun yang terjadi kepadaku, aku tidak perduli, asal kau tetap mencintaiku).

Lihatlah kisah-kisah cinta yang amat tinggi, betapa cinta itu memabukkan, jika belum mabuk dan gila, belum sampailah pada kesejatian cinta. Maka benarlah jika dikatakan “Apabila ada yang bertanya padamu, apakah kau mencintai Allah?, maka diam sajalah. Karena, jika mau katakan tidak, maka kau kafir. Dan jika kau katakan iya, tapi tidak terlihat ciri-ciri seorang pencinta (yang tergila-gila pada yang dicintainya), maka kau telah berdusta”.

Lalu bagaimana kisah cinta kita dengan Sang Maha Pemilik Cinta, Sang Pengasih, Sang Penyayang?. Masih adakah kisah cinta itu?. Adakah kerinduan, sedetik saja kepada-Nya, adakah terbesrit dalam hati, untuk berjumpa dengan-Nya?. Jika belum tampak pada kita, ciri seorang pecinta, patutlah kita menangis, apakah kita yang telah berpaling dari-Nya, atau Dia yang telah berpaling dari kita.(MS/Debar)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button