Zonasi PPDB, Tantangan Untuk Negeri Peluang Untuk Sekolah Swasta Oleh: H. Acep Al Azhari Ketua BMPS Kota Depok
DEBAR.COM.-DEPOK- Secara umum sistem Zonasi PPDB memberi dampak yang cukup menantang khususnya terhadap sekolah Negeri. Yang pertama row material/siswa baru yang mereka terima tidak semua berasal dari siswa siswa yang berprestasi. Seorang siswa dengan nilai evaluasi rendah bahkan dari keluarga tidak mampu tetapi memiliki jarak terdekat dengan sekolah maka wajib diterima kendatipun awal sekolah tersebut menjadi sekolah pavorit dan tempat belajarnya orang tua berduit.
Pertanyaannya Mampukah manajemen sekolah beradaptasi untuk mempertahankan mutu denhan kondisi yang demikian? .
Ketua BMPS Kota Depok, H. Acep Al Azhari memaparkan, hal yang wajar jika selama ini sekolah negeri banyak yang lebih baik mutunya dari swasta, karena semua fasitas belajar, pilihan kualitas siswa yang mereka terima sudah biasa terseleksi dengan ketat serta belanja pegawai semua sudah dianggarkan.
Dampak kedu , sistem zonasi memberikan ruang gerak yang lebih leluasa untuk sekolah swasta. Kuatnya jiwa kemandirian yang terpatri di para penyelenggara dan pengelola sekolah swasta akan berpeluang lebih cepat untuk bersaing positip dengan sekolah negeri bahkan bisa melampauinya.
“Berbeda dengan negeri, Ketangguhan sekolah sekolah swasta yang karena tempaan dan tantangan yakni harus menyiapkan sendiri fasilitas berupa aset tanah dan bangunan, meningkatkan SDM serta berjuang untuk memberi gaji yang mensejahterakannya serta memproses siswa siswa yang sebagian besar yang masuk adalah siswa yang tertolak di sekolah negeri serta di tambah lagi dengan latar belakang ekonomi orang tua yang masih kesulitan,” papar H. Acep Al Azhari, Senin (24/06/2019).
Dikatakan Acep, kemandirian ini hendaknya di jadikan energi untuk terus berbenah agar sekolah sekolah swasta mampu menggeser image negeri minded bahkan siap dan mampu menawarkan konsep pendidikan yang jauh lebih baik dari sekolah negeri. “Saya yakin bisa. Karena di Depok sesungguhnya sekolah terbaik dan prestasi siswa terbaik itu ada di swasta, kendati demikian sayapun tidak mengelak bahwa manajemen dan produk tamatan yang kurang baikpun ada di swasta,” jelasnya.
Dampak yang ketiga adalah Sistim Zonasi akan sangat mengecewakan masyarakat atau otang tau murid yang masih mengidap penyakit Negeri Minded atau Favorit Minded. Saya berharap ini menjadi ruang edukasi untuk masyarakat tersebut. Bahwa suksesnya putra putri kedepan tidak di garansi oleh lulusan sekolah negeri. Apalagi hari ini kesuksesan putra putri sangat di dasari oleh bangunan karakter yang notabene adalah peran aktif orang tua sangat di perlukan. Di sekolah swasta khususnya di Depok sudah banyak sekolah yang menjalani proses pembelajaran karakter dengan baik bahkan melebihi negeri.
“Harapan saya Fenomena PPDB yang sedang banyak di bicarakan adalah sebuah kebijakan dan kebijakan ini tidak bisa dihentikan, jika di cari siapa yang salah, tentunya yang menciptakan kebijakan. Dan kepada pemerintah sungguh tidak bijak jika solusi dari tidak tertampungnya siswa baru di sekolah negeri, malah di bangun sekolah negeri atau di tambah jumlah rombel. Jika itu yang di tempuh sama artinya akan memindahkan masalah ke sekolah swasta.
Berdayakan sekolah sekolah swasta, jika ada keluhan bahwa sekolah swasta mahal, tambahkan subsidi ke kami agar kami bisa berjalan seperti layaknya sekolah negeri,” ujarnya.
Sebagai Ketua BMPS kota Depok, H. Acep Al Azhari sangat berterima kasih kepada Pemerintah Kota Depok yang dengan segala keterbatasan APBD nya telah menganggarkan lewat BOS untuk memperingan proses pengelolaan. Terima kasih juga kepada para penyelenggara sekolah sekolah swasta, ‘di tengah ketidakberdayaan pemerintah melayani masyarakatnya akan kebutuhan pendidikan’, anda sudah berkontribusi yang cukup besar terhadap negeri. Setidaknya ada 3 hal besar yang sudah di sumbangkn oleh swasta yakni menyiapkan aset berupa tanah dan bangunan, tenaga kerja dan lulusan yang sudah ikut membangun bangsa ini.
“Terakhir mari kita bangun bersama dunia pendidikan di tengah tengah kota yang menyandang visi unggul nyaman dan relijius,” pungkasnya.(HACORD/Debar)