BMPS Kota Depok Keberatan Wacana Penambahan Sekolah Negeri di Depok
DEBAR.COM.-DEPOK- Berbagai proyek pembangunan dan penataan Kota Depok siap didukung Propinsi Jawa Barat, mulai dari pembangunan Underpass, Penataan Setu, Penambahan Sekolah hingga mengatasi kemacetan setiap hari. Untuk penambahan sekolah sejumlah yayasan swasta pendidikan di Depok merasa keberatan.
“Kota Depok merupakan salah satu pintu masuk ke Jawa Barat dari DKI Jakarta bagian selatan tentunya menjadi perhatian serius Pemprov Jabar, ” kata Gubernur Jabar Ridwan Kamil didampingi Walikota Depok Mohammad Idris, Kamis (18/07/2019).
Penataan tidak hanya infrastruktur saja namun juga masalah perekonomian, pembangunan gedung SMA/SMK dan pariwisata karena sangat terbuka untuk menjadi inkam pendapatan bagi Kota Depok.
Perbaikan infrastruktur jalan sangat penting termasuk penataan dan perbaikan setu yang ada. Pasalnya, Kota Depok menjadi salah satu daerah yang paling banyak setu dan satu setu yang tengah diperbaiki adalah Setu Rawa Kalong, Cimanggis.
Untuk Underpass rencananya tahun 2020 baru underpass Jl. Raya Dewi Sartika, Depok saja, sedangkan undetpass Jl. Raya Citayam harus ada penataan atau kajian ulang terlebuh dahulu karena masalah di kawasan tersebut sangat kompleks.
“Untuk proyek Underpass Jl. Raya Dewi Sartika tentunya telah siap dikerjakan dengan anggaran total sekitar Rp 245 miliar di tahun anggaran 2020 mendatang,” kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang akrab dipanggil Kang Emil.
Kemungkinan baru satu dulu yang dapat dilaksanakan pembangunan Underpass di pintu perlintasan kereta api Jl. Raya Dewi Sartika tahun 2020 dana tentunya berasal dari Pemkot Depok dan Propinsi Jawa Barat dengan dana diperkirakan mencapai lebih Rp 245 miliar.
Untuk Underpass Jl. Raya Citayam harus diikuti penataan sekitar kawasan Stasiun Citayam terlebih dulu karena permasalahannya sangat kompleks di kawasan tersebut dibandingkan di Jl. Raya Dewi Sartika, Depok. Namun tetap menjadi program ke depan.
“Tentunya penataan dan perbaikan setu juga dilakukan bertahap dan diharapkan nantinya dapat menjadi salah satu obyek wisata masyarakat banyak,” katanya. “Kalau warga Depok stress. Kami di Jawa Barat juga ikut stress jika selalu terjebak kemacetan tiap hari.
MEMATIKAN SEKOLAH SWASTA
Menanggapi adanya rencana penambahan gedung sekolah yang sangat dinilai masih kurang karena masalah anggaran dan lahan yang tersedia yang diwacanakan Gubernur Jabar Ridwan Kamil ternyata mendapatkan berbagai tanggapan berbagai Pengurus Yayasan dan Pendidikan Swasta di Kota Depok.
Ditempat terpisah, H. Acep Al Azhari, Ketua Badan Musyawarah Pendidikan Swasta (BPMS) Kota Depok dengan tegas menolak rencana atau wacana propinsi Jawa Barat (Jabar) menambah maupun membangun gedung baru untuk SMA/SMK di Kota Depok yang diharapkan masyarakat banyak.
“Jumlah sekolah Swasta untuk SMA ada 48 sekolah dan 124 unit SMK Swasta jadi sudah cukup banyak berdiri dan mampu melayani atau memberikan peserta pendidikan di Kota Depok,” ujarnya.
Jelas dari pihak BMPS Kota Depok keberatan dengan pembangunan sekolah negeri yang baru, imbuhnya dan ini bukan salah satu solusi tapi justru akan mematikan peran Sekolah Swasta.
“Selesaikan dulu sekolah sekolah negri di Depok yang masih menumpang seperti SMAN12 Numpang total, SMAN 11 Sebagian numpang, SMKN 3 Numpang di Swasta, dan SMKN 4 masih numpang. Ajak kami diskusi sebelum rencana tersebut dilaksanakan,” tegas Acep.
Dirinya menambahkan, dengan dibangunnya sekolah sekolah negeri yang baru, akan berdampak kepada staf pengajar, guru dan lainnya yang selama ini sudah mengabdikan diri dalam dunia pendidikan di swasta. (AP/AR/Debar)