SYIAR DEBAR Oleh: Ustad Dr.Mukhrij Sidqy, MA ‘Belajar Dari Kisah Yusuf AS Sebelum Menjadi Penguasa’

DEBAR.COM.-DEPOK- Kisah Nabi Yusuf as diabadikan dalam Al-Quran dengan satu surat khusus yang awal hingga akhirnya hanya berkisah tentangnya. Begitu menakjubkannya kisah ini sehingga Ibnu Katsir dalam Qashash Al-Anbiya menyebutnya sebagai ‘Umûr Al-‘Ajîbah”, dan Al-Quran sendiri menegaskan bahwa kisah ini adalah Ahsana Al-Qashash (Kisah terbaik) yang diceritakan kepada Rasululullah SAW. Dari kisah ini kita belajar paling tidak bagaimana perjalanan Yusuf as sebelum menjadi penguasa Mesir.

Kisah ini dimulai dengan mimpinya Nabi Yusuf as bahwa ia melihat sebelas bintang, matahari dan bulan sujud kepadanya. Ketika ia menceritakan hal tersebut kepada ayahnya yang tak lain adalah Nabi Ya’kub as, ayahnya berkata agar mimpi tersebut tidak diceritakan kepada saudaranya, karena akan berakibat petaka yang menimpa Yusuf as. Tetapi Allah SWT sudah menggariskan, bahwa tanpa diceritakan pun Yusuf as ditimpa rangkaian petaka, dimulai dari tipu daya saudara-saudaranya.

Petaka pertama Yusuf dibuang ke sumur, lalu di jual sebagai budak, di asuh oleh tuan yang kemudian istri tuan tersebut memfitnahnya, lalu ia pun dipenjara hingga bertahun-tahun lamanya. Tetapi yang terjadi akhirnya, Yusuf as justru diangkat sebagai khazainul ardh (Penguasa bidang logistik).

Menarik untuk kita lihat kisah ini dengan kejadian-kejadian yang menimpa penguasa atau pejabat kita. Memang dulu kita kenal pembesar dan tokoh-tokoh negeri yang diasingkan, dibuang, dipenjara tetapi justru hal itu mengangkat mereka pada kedudukan tinggi seperti Soekarno, Bung Hatta atau malah menambah harum nama mereka, seperti Buya Hamka. Tetapi saat ini kita saksikan banyak yang awalnya berkuasa, justru pada akhirnya hancur nama besarnya, akibat perbuatan tercela yang dilakukannya seperti korupsi.

Dari kisah Yusuf as dan apa yang terjadi pada bangsa ini, kita mengerti bahwa jangan takut terhadap ujian apapun selama berada dalam jalan kebenaran, penjara terlalu remeh jika itu menjadi syarat mendapatkan ridho Allah. Tetapi takutlah jika kekuasaan atau nama besar yang kita miliki justru digunakan untuk mendurhakai Allah SWT. Bahkan penjara terlalu kecil sebagai balasannya, karena balasan sejati baginya adalah akhirat.(MUKHRIJ/Debar)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button