NGOPI BARENG JIACEP ‘Menunggu Ketegasan DPUPR Depok’
DEBAR.COM.-DEPOK- KEGIATAN pekerjaan ratusan pembangunan baik infrastruktur jembatan, jalan, saluran air, pengerukan lumpur beberapa Situ, pembangunan gedung pemerintah dan pekerjaan pembuatan taman termasuk alun alun Kota Depok untuk tahun anggaran 2019 ini tentunya bakal tutup buku alias harus selesai pekerjaan di bulan Desember 2019 ini…
Melihat kondisi di lapangan tentunya sejumlah pemborong atau rekanan yang memperoleh pekerjaan mulai dengan nilai puluhan miliar hingga ratusan juta rupiah hampir dari pagi, siang dan malam harus mengebut kegiatan itu guna menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan…
Dari sini kita lihat sampai sejauh mana pekerjaan mereka laksanakan apakah sesuai aturan atau professional atau hanya kejar tayang asal selesai dan dapat mencairkan anggaran dibulan Desember 2019… Rasa rasanya sih sebagian besar kegiatan yang mencapai puluhan miliar banyak yang masih belum tuntas 100 persen bahkan ada kegiatan yang hanya ratusan juta terbengkalai…
Informasi yang diperoleh dari Ngopi Bareng Jiacep ada kegiatan pekerjaan jalan di kawasan Tanah Baru dan Beji, Taman di wilayah Pengasinan, jembatan Serong dan Ratujaya masih banyak kekurangan atau baru selesai sekitar 75 persen bahkan ada yang baru 40 persen selesai.. Nah.. Loh.. Kok bisa sampai masih jauh dari harapan warga untuk diselesaikan…
Melihat dan mengetahui kondisi itu tentunya Ngopi Bareng Jiacep.. Cuma mau bertanya dan mengingatkan jajaran Pemkot Depok baik di Disrumkim maupun DPUPR Depok agar terus menanggih rekanan atau pemborong tersebut menuntaskan sampai batas waktu yang telah dijanjikan sesuai aturan…
Kalau memang betul masih berantakan di lapangan pekerjaannya tegur dan berikan sanksi tegas seperti jangan lagi dipakai perusahaan atau PT maupun CV kontraktor tersebut… ‘Black Lish’ saja kontraktor tersebut apalagi hampir 19 tahun pembangunan di Kota Depok dari rekam jejak kegiatan pembangunan di Kota Depok pemenang tender maupun penunjukan kontraktornya yang itu itu saja…Haduhh… Lebih parah lagi menurut info pemenangnya tidak pernah pemborong asli orang Depok tapi luar Depok…
Mengenai kok rekanan atau pemborong asal Jakarta saja yang selalu menang..,. Bisa jadi pengusaha di Kota Depok ngak loyal ke petugas yang menanggani lelang… He he he.. Kalau yang sudah seperti ini dan ada buktinya lengkap laporkan saja ke KPK, tim saber pungli dan lainnya asalkan mereka yang lapor juga tidak masuk angina duluan.. he he he…
Kembali lagi terhadap rekanan atau pemborong yang asal jadi atau asal kerja maupun kejar tayang.. Jajaran Pemkot Depok harus berani memberikan sanksi yaitu Black Lish atau coret dari daftar rekanan maupun pemborong agar mereka tidak lagi dapat pekerjaan di tahun anggaran 2020 mendatang… Berani ngak ya… Rasa rasanya sih ngak berani karena sudah belasan tahun belum ada tuh informasi resmi dari Pemkot Depok yang mencoret atau memblack lish PT atau CV bermasalah di Kota Depok… Nah loh… Kalau ini dibiarkan bagaimana pembangunan Depok bisa maju.. He he he.. Hanya Allah SWT yang tahu… Insya Allah sih.. ngak ada yang seperti itu di Kota Depok, Aamiin…(AP/Debar)