CELOTEH BOCAH DEPOK ‘Duhh…Serem Amat Pakai Intelejen’
DEBAR.COM.-DEPOK- KECURIGAAN… Bisa jadi atau hanya perumpaan boleh juga apa hanya sebatas contoh saja kalau di Negara Mesir tentunya beda dengan Indonesia ya bisa pula…Apa sih yang dibicarakan ini… Ehh ternyata masalah maraknya kehadiran anak ular cobra yang belakangan nonggol atau muncul di sejumlah tempat tidak terkecuali di Kota Depok.
Maksudnya gimana.. Itu lho ucapan yang dilontarkan orang nomor satu di Kota Depok yang mengatakan penangganan ular cobra akan diturunkan ‘INTELEJEN’… Nah lho.. Bukan hanya kecurigaan terhadap teroris saja tapi maraknya ular cobra juga perlu diturunkan.. Waduh.. Serem amat ya…
Untuk masyarakat umum tentunya bakal sama sekali dianggap karena orang Indonesia itu tentunya juga ngak perlu sampai menurunkan intelejen untuk cari ular cukup panggil pawang ular atau pencinta hewan reptile pasti dapat menangkapnya…
Hemm Kalau di kampung Rawa Denok, Kel. Rangkapan Jaya Baru saat dulu masih banyak disebut Bulak Dukuh, Bulak Manggis dan Bulak Jambu sampai sekarang pun masih ada beberapa orang yang tiap malam keliling ke sawah, kebun atau empang maupun rawa mencari ular.. Pastinya dia bakal dapat nangkap ular tersebut kemudian dijual ke pengepul esok hari…
He he he.. Kembali lagi masalah ucapan Intelejen bakal diturunkan mencari ular cobra. Ternyata tidak hanya mendapat cibiran atau olokan warga Kota Depok yang membaca tapi sempat viral di media sosial.. Bukan viral karena hasil program dan rencananya tapi malah dibully…
Masyarakat juga tau kok kalau menanggani ular tentunya tidak perlu pakai bahasa yang keren seperti intelejen. Coba mempergunakan bahasa atau kalimat seperti menyiapkan pawang, petugas kesehatan, mengerahakan anggota pemadam kebakaran (Damkar), meminta camat dan lurah agar mengiatkan kerja bakti di lingkungan tentunya bakal diterima dengan baik…Hem hanya kesalahan kata membuat jadi pergunjingan masyarakat.. Duh kasihan Kota Depok…
Celoteh Bocah Depok.. juga membacanya tanggapan nitizen beberapa waktu lalu sampai menahan tawa sendiri.. Ambil contoh salah satu tanggapan nitizen yang seperti ini….”Bangga jadi wargi Depok.. Relijius jenius. Tapi, kenapa ngga dituker aja ya, yg pas bagian macet di per4an lampu merah, intel yg dilibatkan.. Nah, pas bagian pencegahan ular kobra, disetel lagu pak walikota + suling india, insya Allah ular pada datang, berkumpul, dan nurut,” imbuh @ir*****y…”Mungkin ini salah-satu alasan mengapa banyak yang curiga,” ujar @Imel***********ya. “Intel fungsinya buat apa? Mata2in uler kobra????? Tkt uler nya maju pilkada apa gimana sihhh,” timpal @ano*****e_.
Sudah lah.. Ngak perlu lagi pakai bahasa yang aneh dan tidak umum… Terlebih menjelang mendekati Pilkada tahun 2020 tentunya bakal ada yang suka maupun kontra… Untuk yang suka santai aja atau malah tertawa.. Tapi bagi yang kontra bakal menjadi bahan pergunjingan…Kan kasihan melihat atau membacanya…
Yang perlu diingatkan adalah memberikan informasi atau penjelasan untuk dikonsumsi pemberitaan harus lebih selektif bukan pilih pilih tapi harus menahan sedikit ungkapan agar tidak terlanjur tersebar ke masyarakat banyak.. He he he.. Bukan mau mengurui nih Celoteh Bocah Depok… Cuma mengingatkan saja perlu kehati hatian memberikan penjelasan terlebih kaitan dengan masyarakat banyak atau isu yang banyak ditunggu… Insya Allah.. Intelejen nya tidak bakal diturunkan karena masih banyak warga Kota Depok yang dapat menanggani masalah itu… Aamiin…(AP/Debar)