SYIAR DEBAR ‘Masjid Harus Segera Menyesuaikan Teknologi Syiar Islam’ Oleh: Ustad Dr.Mukhrij Sidqy, MA
DEBAR.COM.-DEPOK- Wabah Covid-19 yang menjadi sebab adanya himbauan Work from home (WFH) hingga PSBB membuat nyaris seluruh masjid di Indonesia lumpuh, sholat jumat dilarang, pengajian dibubarkan. Meski adzan tetap berkumandang, tak sedikit muadzin yang setelah adzan langsung pergi karena menghindari jamaah di masjid, bahkan ada pula masjid di wilayah Depok yang digembok aparat keamanan.
Dalam keadaan seperti ini, hendaknya tidak membuat DKM masjid kehilangan program dalam syiar Islam. Jika lembaga pendidikan hingga perkantoran mulai menyesuaikan diri dengan cara belajar dan bekerja via online, baik youtube, zoom, skype dan lainnya. Karena itu hendaknya DKM masjid pun berusaha menyesuaikan juga syiar Islam dengan teknologi, agar pelayanan masjid kepada umat disekitarnya tetap terasa, peraturan pemerintah dan himbauan MUI dijalankan, tetapi pelayanan umat juga tetap berjalan.
Mengukur dari jamaah masjid yang kebanyakan orang berumur (manula) yang mungkin gagap teknologi sama sekali tidak menjadi alasan. Justru keterpaksaan akan sesuatu membuat manusia segera menyesuaikan diri. Di sisi lain, para milenial yang memang akrab dengan teknologi akan mendapatkan alternatif dalam mengisi waktunya dirumah, mungkin selama ini malas ke masjid kini masjid datang kerumah dan masuk ke kamar-kamar masyarakat.
Selain itu, para narasumber yang juga biasa mengisi di masjid harus segera beradaptasi dengan keadaan, memaksimalkan teknologi dalam berdakwah, itulah tanda sensitifitas da’i dengan keadaan. Mungkin banyak da’i yang tidak bisa berbuat banyak dengan hartanya, tetapi seharusnya tidak kehilangan cara dalam melayani umat, disinalah sinkronisasi da’i dan masjid, berkolaborasi untuk tetap melayani umat, karna umat setiap saat butuh konsumsi batin agar sehat ruhnya.
Melihat pembangunan dan renovasi masjid yang jor-joran, serta semangat meminta sumbangan di jalan-jalan yang jumlahnya tak sedikit seharusnya sebanding pula dengan semangat pembaharuan dan penyesuaian pelayanan kepada umat. Artinya, masjid peka terhadap keadaan, bukan takluk.
Apalagi beberapa hari kedepan umat Islam akan menyambut Ramadhan, jangan sampai masjid menampakkan ketidakseriusannya dalam menjalani program syiar, dan mempertontonkan kelemahan semangatnya dibalik kekohohan dan kemegahan bangunannya.(MUKHRIJ/Debar)