CELOTEH BOCAH DEPOK ‘SAH dan GAWAT Berkibar di Depok’
DEBAR.COM.-DEPOK- BEBERAPA bulan belakangan ini bagi masyarakat Kota Depok yang selalu mengikuti perkembangan suatu pemberitaan terkait silahturahmi atau beranjangsana antar pucuk pimpinan partai politik dengan Wali Kota Mohammad Idris serta penanganan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara proporsional akan membaca kalimat atau kata ‘SAH maupun GAWAT’…
Kalimat atau kata itu kerap menjadi salah satu awal Judul Berita di media sosial atau media massa.. Tentunya yang kerap membuat kata itu hanya satu media saja… Untuk media lainnya jelas harus mencari kalimat atau kata yang cocok untuk dijadikan konsumsi sang pembaca…
Ada yang salah dalam penulisan atau memilih kata tersebut, tentu saja tidak.. Itu hanya sebuah kata atau kalimat untuk mendukung suatu berita yang disajikan agar menarik serta menggugah rasa keinginan tahuan pembaca terhadap berita yang disajikan…
Memang ada sebagian yang menganggap seperti biasa saja. Bahkan ada yang menganggap mencari cari agar pembaca lainnnya terpancing untuk melakukan kegiatan silahturahmi guna mencari pasangan koalisi dalam penyelenggaraan Pilkada tahun 2020 yang akan dilaksanakan Desember 2020 mendatang.
Tentunya yang terpancing dengan judul akan membuat gebrakan serupa dengan kegiatan lain. Namun, kata atau kalimat SAH dan GAWAT dapat menjadi ciri bagi media maupun sang penulis berita tersebut di mata para petinggi Kota Depok maupun pembacanya…
Namun kalau sedikit sedikit muncul kata ‘SAH’ malah membuat pambaca lama semakin malas dan menjadi candaan dalam berbagai pertemuan antar mereka… Ha ha ha… Dikit dikit SAH emang tidak ada kata atau kalimat lain ya… Hemmm.. Biarin aja media medianya sendiri… Berita juga berita diri sendiri jadi ngak perlu dicari cari kesalahan… Yang terpenting ‘SAH’ dan ‘GAWAT’ terus berkibar… ha ha ha
Yang pasti berita dengan awal ‘SAH’ belakangan ini memang menjadi celotehan di grup WA di Depok… Tentunya kepentingan membangun diri sesama rekan wartawan yang hampir setiap hari bertugas di Kota Depok.. Pokoknya, ‘Adem atau Daeemm’ dah… Kalau sudah ada tulisan ‘SAH’… ha ha ha…
Melihat persiapan Pilkada Depok 2020 tengah bergulir tentunya kata atau kalimat ‘SAH’ bakal terus bermunculan lagi… Apalagi mendekati kejelasan siapa bakal pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang bakal diusung para petinggi partai di Kota Depok dalam waktu dekat…
Sungguhan kata atau kalimat ‘SAH’ bahkan ‘GAWAT’ tidak dipungkiri bakal semakin banyak karena sampai saat ini memang belum ada satu pun pasangan bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok yang akan bertanding dalam Pilkada bulan Desember 2020 secara pasti ditetapkan… Jadi ambil kata kalimat ‘SAH’ bukan hanya milik pemimpin sidang atau penghulu saja.. he he he…
Yang jelas menjadi salah satu warna bagi pemberitaan di Kota Depok terlebih mendekati Pilkada Desember 2020.. Bumbu bumbu tulisan atau kalimat seperti ini sebetulnya sangat dibutuhkan untuk memberikan nuansa baru dalam pemberitaan. Sehingga kalangan wartawan tidak harus terpaku dengan tulisan yang biasa saja..
Mereka memang diharuskan memiliki imajinasi atau penjabaran yang lebih luas terhadap satu bentuk pemberitaan… Sehingga tidak selalu monoton dalam membuat berita… Hemmm Apalagi hanya copy paste dari satu pemberitaan rekan lainnya… Nah… Ini yang harus menjadi perhatian semua pihak di Kota Depok terlebih kalangan wartawan yang setiap hari meliput di Pemkot Depok maupun instansi terkait lainnya…
Bayangkan saja dari informasi yang diperoleh ada sekitar 100 wartawan lebih yang bertugas di Kota Depok yang hanya memiliki 11 kecamatan dengan 63 kelurahan… Coba bayangkan jika ada satu kegiatan mereka semua berkumpul.. Waduh… Banyak betul… Namun yang membuat berita bahkan yang turun beritanya tidak lebih dari 25 media lokal dan nasional saja… Sisanya pada kemana ya…
Nah… Apakah ini bisa dikatakan ‘SAH’ menjadi wartawan.. Haduh… Entah lah di jaman keterbukaan ini siapa pun bisa mengaku sebagai jurnalis atau wartawan… Walaupun awalnya hanya ikut ikutan ‘nimbrung’ atau ‘kumpul’ saja… Beberapa bulan kemudian langsung mendapatkan kartu identitas yang dibuat sendiri atau redaksi media nya…
Ya semoga saja semua dapat mengambil hikmah dari rekan wartawan yang memang sudah dari dulu berkecimpung dalam dunia jurnalistik dengan tidak melupakan azas praduga tidak bersalah, profesionalisme, berimbang dalam menjajikan berita, sopan santun dan tentunya keramah tamahan yang selama ini terjaga… Aamiin…(AP/Debar)