SYIAR DEBAR ‘Amalan Bulan Dzulhijjah’ Oleh: Ustad Dr.Mukhrij Sidqy, MA
DEBAR>COM.-DEPOK- Dzulhijjah adalah salah satu dari Asyhurul Haram (bulan-bulan mulia). Dalam bulan ini banyak sekali amalan yang sebaiknya tidak ditinggalkan. Diantara amalan tersebut adalah dianjurkannya umat Islam untuk melakukan ibadah puasa. Puasa tersebut bisa dilakukan mulai awal Dzulhijjah (tanggal 1), atau hanya tanggal 9 Dzulhijjah saja tepat satu hari sebelum ‘Idul Adha yang dikenal dengan sebutan puasa ‘Arafah.
Rasulullah SAW pernah ditanya tentang berpuasa pada hari Arafah, yaitu tanggal 9 Dzulhijjah. Beliau SAW lalu menjawab: “Puasa pada hari itu dapat menutupi dosa pada tahun yang lampau serta tahun yang akan datang”. Dalam riwayat lain disebutkan, “Tidak ada hari-hari yang mengerjakan amalan shalih pada hari-hari itu yang lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yakni sepuluh hari pertama Dzulhijjah. Para sahabat berkata: “Ya Rasulullah, apakah juga tidak lebih dicintai oleh Allah meskipun jihad fi sabilillah? Rasulullah SAW. menjawab: “Meskipun berjihad fi sabilillah, kecuali seseorang yang keluar dengan dirinya dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan membawa sesuatu apa pun dari yang tersebut, yakni setelah berjihad lalu mati syahid.
Rasulullah SAW bahkan mengatakan Jika berpuasa satu hari pada hari tersebut (1 hingga 9 Dzulhijjah) maka sama seperti berpuasa satu tahun. Jika melaksanakam qiyamul lail (menghidupkan malam dengan ibadah) pada hari tersebut maka sama seperti qiyamul lail pada lailatul qadar”. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah). Ibnu Umar ra. pun meriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada hari-hari yang lebih besar di sisi Allah SWT dan tidak ada amal perbuatan yang lebih dicintai-Nya selain pada sepuluh hari itu. Maka perbanyaklah pada hari-hari tersebut (dzikir) tahlil, takbir dan tahmid.“ (HR. Thabrani).
Imam al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah dalam Fathul Bari mengatakan bahwa sebab keistimewaan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijah adalah karena pada hari tersebut merupakan waktu berkumpulnya ibadah-ibadah pokok yaitu shalat, puasa, sedekah dan haji, dan hal itu tidak ditemukan pada hari-hari lain.
Tidak ada yang bisa menjamin bahwa kita bisa bertemu kembali dengan bulan Dzulhijjah yang akan datang, maka jika kita tidak melaksanakan haji pada tahun ini berqurbanlah, jika tidak maka berpuasalah, jika tidak juga maka bersedekahlah, atau perbanyaklah dzikir juga qiyamul lail, jangan sampai kita sama sekali kehilangan kesempatan untuk mendapatkan kemuliaan Dzulhijjah.(MUKHRIJ/Debar)