NGOPI BARENG JIACEP ‘Jalur Cepat Bukan Untuk Sepeda Motor’
DEBAR.COM.-DEPOK- KESADARAN masyarakat khususnya pemakai kendaraan roda dua yang melintas di Kota Depok memang perlu terus dilakukan sejalan upaya yang dilakukan pemerintah kota (Pemkot) Depok terkait kemacetan maupun kesemrawutan yang terjadi hampir setiap hari..
Upaya yang dilakukan boleh dikatakan sudah sejak lama direncanakan. Bahkan, jalur khusus sepeda harus dikalahkan diwilayah Jl. Raya Margonda karena memang kondisi badan jalan tidak memungkinkan untuk jalur khusus sepeda jika melihat wajah ruas Jl. Raya Margonda mulai dari Bundaran kampus UI Depok hingga pertigaan Jl. Raya Siliwangi dan Kartini…
Belum lagi melihat kondisi trotoar sepanjang Jl. Raya Margonda yang sangat memprihatinkan. Rencana atau janji hanya tinggal janji untuk menata ulang keberadaan trotoar di sepanjang jalan jalan tersebut. Pasalnya, sampai saat ini tidak ada yang dilakukan sama sekali akibatnya beberapa trotoar penuh dengan parkir sepeda motor bahkan lubang penutup saluran pun raib entah kemana… Ha ha ha…
Terkait kesadaran berlalu lintas yang kini mulai diterapkan jajaran Polrestro Depok melalui Satuan Lalu Lintas (Satlantas) dengan memberlakukan tilang eletronik dan penindakan tegas kepada pengendara sepeda motor yang nekat masuk jalur cepat perlu diacungi jempol…
Bayangkan kurun waktu beberapa hari saja hampir lebih dari 700 sepeda motor yang kena tilang petugas karena pengendara bandel atau alasan ngak tau kalau ada larangan. Nah.. Alasan yang satu ini bikin kita sebel karena sudah sebulan lalu sosialisasi dilakukan secara terus menerus tapi tetap saja bandel dan lewat jalur cepat seenaknya… Jalur cepat itu bukan untuk dilalui sepeda motor tapi hanya kendaraan roda empat saja…
Ngak mungkin ada kegiatan tilang dan penindakan di jalur cepat jika tidak ada sosialisasi sebelumnya oleh pihak Polrestro Depok dan lainnya… Bahkan, anggota Satlantas pun harus turun tangan sendiri memegang spanduk saat lampu merah menyala dihadapan pengendara sepeda motor di ruas Jl. Raya Margonda… He he he memang bandel aja dan ngak mau peduli terhadap keselamatan diri sendiri serta pemakai jalan lainnya jadi seenak udelnya melintas…
Maklum saja Kota Depok hanya memiliki ruas Jl. Raya Margonda yang paling bagus tapi masih kurang lebar… Jadi ikuti aturan bagi pengendara sepeda motor untuk melintas di ruas jalur jalan lambat disebelah kiri atau kanan sepanjang Jl. Raya Margonda… Untuk jalur cepat tetap ditengah….
Tidak hanya bandel melintas di jalur cepat tapi juga banyak yang tidak memiliki surat izin mengemudi (SIM) namun tetap saja nekat membawa kendaraan… Angkutan sepeda motor ini seperti kacang goreng karena hanya butuh dana ratusan ribu saja sepeda motor baru bisa diantar sampai ke rumah pembeli… Kalau urusan mencicil belakangan yang penting punya sepeda motor begitu kira kira anggapan masyarakat sekarang….
Ayo kita ikuti aturan yang dilakukan Polrestro Depok agar kawasan Jl. Raya Margonda tidak lagi semrawut dan tetap mengikuti aturan agar sepeda motor hanya melintas di jalur lambat saja… Masalah lebar jalan jalur lambat yang sempit tentunya bukan jadi alasan jika kita mau tertib berlalu lintas di jalan…
Semoga saja kegiatan penertiban dan tilang terhadap pengendara sepeda motor yang melintas di jalur cepat bukan hanya bersifat sementara… Kalau hanya sementara tentunya jalur Jl. Raya Margonda tidak akan tertib dan rapi… Termasuk bagi pengemudi ojek on line (Ojol) diharapkan partisipasinya tidak menunggu calon penumpang di pinggir jalan yang menambah sempit lebar Jl. Raya Margonda… He he he… Semoga semua terlaksana dengan baik… aamiin…(AP/Debar)