Ribuan Ikan Mati, Pemkot Belum Tangani
DEBAR.COM.-PANCORAN MAS, DEPOK- Ribuan ikan tawar yang mati mendadak dan mengambang dipermukaan Situ Rawa Besar Kp.Lio RW 013, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas, Depok, berkat kepedulian akan lingkungan, Karang Taruna (Katar) RW 013 bersama Forum Komunikasi Persahabatan (FKP) Kota Depok dibantu dengan warga setempat, pada Kamis (20/08/2020) membersihkan bangkai ikan dan langsung menguburnya.
Ketua Karang Taruna (Katar) RW 013 Kp. Lio Kelurahan Depok, Sudarno mengatakan, pengurus Katar RW 013 yang dibantu FKP Kota Depok mulai melakukan pembersihan dan mengangkat ikan yang mati mulai dari Jam 15.00-17.00.WIB.
“Ini merupakan inisiatif dan kepedulian kami pada lingkungan tempat tinggal kami. Alhamdulillah, bukan hanya pengurus katar dan FKP Kota Depok saja, masyarakan pun turut serta membantu, sehingga ikan yang mati dapat kami angkut dari Situ Rawa Besar yang selanjutnya kami langsung menguburnya,” kata Sudarno dilokasi Situ Rawa Besar Kp.Lio, Depok.
Sudarno mengatakan, inisiatif pembersihan ini mengingat kalau terlalu lama tidak diangkat, ikan yang mati mengambang akan membusuk dan tentunya akan menimbulkan penyakit bagi warga. “Kami tidak menunggu, tapi bergerak dan bekerja,” ucapnya.
Sedangkan Wakil Forum Komunikasi Persahabatan (FKP) Kota Depok, Yulius menambahkan, dirinya bersama pengurus dan anggota yang lain ikut terpanggil untuk membersihkan situ ini dari bangkai ikan yang berserakan di area pinggir situ.
“Kami bersama anggota secara spontanitas membantu gerakan Katar RW 013 yang peduli untuk membersihkan dan mengangkat ikan yang mati mendadak. Kebetulan anggota kami dari berbagai wilayah di Kota Depok,” ungkap Yulius.
Sebelumnya pada Rabu (18/08/2020) Lurah Depok Audi Wira Saputra yang didampingi Satpol PP Kota Depok, begitu mendengar laporan banyak ikan yang mati mengambang di Situ Rawa Besar dengan bau yang menyegat langsung datang kelokasi dan merasa prihatin dengan kondisi Situ Rawa Besar. Dirinya juga langsung pada saat itu menghubungi dinas terkait agar segera membersihkan dan mengangkut ikan-ikan yang mati maupun sampah yang sudah mulai menumpuk.
“Ini merupakan fenomena alam dari perubahan cuaca. Pihak dinas terkait pun akan mengecek dari sample air rawa, apakah ikan yang mati mendadak dari limbah yang beracun atau penyebab lainnya,” ucapnya.
Sedangkan, Kepala DKP3 Choiriah didampingi penyuluh lapangan Elly, mengakui pihaknya baru mengambil sampel air dan ikan yang mati dan masih hidup untuk diuji laboratorium di Bogor dan kantor perikanan Depok. “Waktu bisa sampai dua minggu hasilnya,” tutur dia. (AR/Debar)