Monolog SMK Broadcast Ghama Caraka Depok Ikuti Ajang FLS2N
DEBAR.COM.-GROGOL, DEPOK- SMK Broadcast GHAMA Caraka Depok akan mengikuti ajang Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) yang diadakan oleh Kementrian Pendidikan Republik Indonesia.
Melalui akun resmi Pusat Prestasi Nasional Kemendikbud RI @puspresnas, pendaftaran ajang tersebut sudah dibuka sejak 18 Agustus 2020 hingga 12 September 2020 mendatang dan terdapat enam bidang yang dilombakan, satu diantaranya adalah monolog.
Dalam kesempatan tersebut, SMK Broadcast GHAMA Caraka Depok dalam hal ini diwakili oleh Famella Ayoumbada siswi dari kelas 10 PSPT tampil sebagai peserta monolog dengan memerankan seorang tokoh yang ada dalam dongeng “situ Bagendit”, sebuah cerita rakyat dari Garut Jawa Barat.
Stefanus Setyo Anggoro selaku pembina OSIS sekaligus pelatih monolog di sekolah tersebut mengatakan bahwa dirinya sudah mulai penggarapan sejak 3 September 2020 dan siswa-siswinya sudah sangat siap.
“Semuanya kita lakukan dengan cepat, hanya dalam kurung waktu 7 hari kita garap mulai dari ide, naskah, riset, pendalaman karakter, bloking sampai perekaman nanti,” kata Stefanus, Rabu (09/09/2020).
Selain pemain, dalam penggarapan monolog ini Stefanus juga melibatkan beberapa siswa yang lain sebagai kru diantaranya Achmad Zidan sebagai sutradara, Risca Ayu sebagai asisten sutradara, Dimas Tyo dan Wildan Pratama sebagai artistik, Putri Salsabilla sebagai penulis naskah dan Alzena Agatha sebagai penata wardrobe dan makeup.
Dalam kesempatan yang sama, Putri bersama kru yang lain mengungkapkan perasaan senang ikut dalam projek monolog ini. “Perasaan saya senang karna bisa menambah pengalaman dan juga ilmu, bagi saya ini sebuah projek bersama bukan pemilihan/seleksi,” ungkapnya.
Meski ditengah Pandemi Covid-19 dan Kota Depok masih berstatus waspada, namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat siswa serta guru untuk terus belajar dan berkarya. Protokol kesehatan menjadi hal yang mutlak harus dilaksanakan dalam setiap kegiatan seperti menjaga jarak, selalu menggunakan masker, cuci tangan dan membawa handsanitzer.
Hal tersebut menjadi dasar pelaksanaan FLS2N tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, tahun ini FLS2N digelar hanya melalui layar daring/online tanpa tatap muka, setiap peserta melakukanya dirumah masing-masing, direkam lalu kemudian karya tersebut dikirim ke panitia. (Alzena/Debar)