SYIAR DEBAR ‘Tips Meminta Jabatan Dari Nabi Sulaiman AS’ Oleh: Ustad Dr.Mukhrij Sidqy, MA
DEBAR.COM.-DEPOK- Nabi Sulaiman as bukan hanya seorang Nabi dan anak Nabi, tetapi juga seorang raja dan anak raja (Daud as). Uniknya, kerajaan itu adalah permintaannya kepada Allah SWT, padahal aneh jika seorang Nabi meminta jabatan dunia. Disebutkan Al-Quran, Nabi Sulaiman as berkata, “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh siapa pun setelahku. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Pemberi.” (QS.Shad : 35). Begitulah doanya kepada Allah SWT agar diberikan kerajaan yang tidak akan diberikan kepada selainnya.
Permintaan Nabi Sulaiman as kepada Allah SWT agar diberikan kerajaan bukan tanpa alasan. Diantara alasan itu adalah, pertama : Nabi Sulaiman as sudah terbiasa hidup dalam kerajaan karena ia sendiri adalah anak raja. Maka, tidak ada yang baru atau aneh baginya untuk menjadi raja. Sedangkan, boleh jadi orang lain yang tidak biasa hidup dalam dunia kerajaan ketika masuk dalam dunia tersebut merasa aneh, tidak terbiasa dan perlu waktu untuk belajar dan menyesuaikan diri.
Kedua, Nabi Sulaiman as menyadari potensi dirinya bahwa ia memenuhi kepatutan dan kelayakan menjadi seorang raja. Baginya jabatan raja tidak membuatnya susah tidak juga membuatnya bangga apalagi sombong. Padahal banyak orang yang ketika terkenal hidupnya menjadi susah atau repot, tak sedikit juga yang ketika menjadi pejabat lalu sombong. Menjadi raja bagi Nabi Sulaiman as sangat biasa. Dengan kesadaran inilah ia meminta agar potensinya itu ditambahkan kemampuannya untuk sebesar-besarnya digunakan demi kepentingan misi ke-Nabi-annya.
Doa Nabi Sulaiman as tersebut patut kita renungi, bahwa seseorang boleh saja meminta jabatan dunia kepada Allah dengan syarat memang memiliki kompetensi untuk menjadi pejabat. Tapi yang terjadi sekarang adalah setiap orang ngaku-ngaku paling pantas menjadi pejabat, atau paling tidak ketika ia menjadi pejabat ia baru belajar bagaimana caranya menjalankan amanah jabatan tersebut, karena ia berangkat dari dunia yang berbeda. Jika seperti ini, waktunya akan habis untuk belajar, sehingga rakyat yang harusnya diurusi malah diterlantarkan.
Penting kita ketahui juga, bahwa tujuan Nabi Sulaiman as untuk menjadi raja agung adalah sebagai daya gedor dari misi ke-Nabi-annya bukan untuk menjadi raja semata, dengan keperkasaan kerajaannya itulah kerajaan Saba yang besar pun tunduk dan beriman kepada Allah SWT. Realitanya, banyak yang menggunakan agama untuk kepentingannya mendapatkan jabatan, maka ketika jabatan itu diraihnya, sangat terlihat tidak ada efek signifikan dari kebijakannya terhadap umat. Maka, belajarlah dari ayat ini, sebelum memilih dan menjadi pejabat.(MUKHRIJ/Debar)