Belum Tersentuh Bantuan Pemkot Depok, Zihan Penderita Hidrosafelus Depok Butuh Bantuan
DEBAR.COM.-DEPOK- Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kota Depok mengajak masyarakat untuk berpartisipasi menyalurkan bantuan terhadap anak-anak penderita penyakit Hidrosafelus.
Ketua PPDI Kota Depok, Natalina, mengatakan, bantuan tersebut dapat diserahkan langsung ke sekretariat PPDI Kota Depok di Jalan Raya Citayam, Perum Permata Depok, Kelurahan Ratu Jaya, Kecamatan Cipayung.
“Adapun aksi #PPDI Peduli Hidrosafelus ini dilakukan karena kurangnya kepedulian Pemerintah Kota Depok terhadap anak-anak penderita Hidrosafelus,” kata Natalina, Selasa (24/11/2020).
Natalina mengatakan, hingga saat ini masih banyak anak-anak penderita Hidrosafelus di bawah naungan PPDI Kota Depok belum tersentuh sama sekali bantuan dari Pemkot Depok. “Bahkan, ada seorang anak yang kondisinya sangat memprihatinkan, untuk mendapatkan asupan makanan dan minuman, anak tersebut terpaksa memakai selang. Jadi, upaya yang kami lakukan adalah membuka donasi untuk anak-anak yang membutuhkan uluran tangan ini,” paparnya.
Susiyanti (43), warga Jalan Gang Masjid Nurul Huda, Depok tak menyangka anaknya Zihan Novalino (6) divonis Hidrosefalus. Kondisi anaknya tersebut membuatnya harus mencari dana lebih untuk mengobati Zihan. Namun, keterbatasan keuangan membuatnya harus meminta uluran tangan orang lain.
Menurut Susiyanti, masyarakat miskin seperti dirinya sangat berharap banyak agar Pemkot Depok yang baru benar-benar menggratiskan semua biaya berobat bagi warganya yang membutuhkan.
“Saya sangat berharap Pemkot Depok ke depan dapat menggratiskan biaya berobat untuk rakyat yang membutuhkan, dan birokrasinya tidak berbelit-belit,” ungkapnya.
Sejak Zihan divonis Hidrosefalus, dirinya tidak pernah mendapatkan bantuan dari Pemkot Depok.Bahkan, saat akan mengajukan bantuan di masa pandemi Covid-19, ia pun dipersulit oleh oknum petugas.
“Saya sudah sampaikan ke RT RW untuk minta bantuan, katanya ke BAZNAS dulu, minta syarat dulu nanti ke kelurahan. Intinya tidak ada kepastian,” tegasnya.
Untuk itu Susiyanti mengatakan, dengan adanya nanti program berobat gratis pakai KTP dan diyakini birokrasi tidak berbelit-belit, dirinya merasa senang. Sebab, dapat membantu meringankan beban keluarganya.
“Kalau memang terwujud, kami sangat senang karena bisa membantu meringankan beban keluarga kami,” pungkasnya. (HAN/Debar)