Ketua DPD Golkar Depok: Pede Sah Saja, Kepedean Juga Tidak Pas

DEBAR.COM.-DEPOK- Debat Publik putaran kedua yang akan berlangsung pada Senin 30 November 2020 yang mana calon Wakil Wali Kota Depok nomor urut 2, Imam Budi Hartono akan tampil live sendiri tanpa pasangannya Calon Wali Kota Depok Mohammad Idris yang saat ini terpapar virus corona dan tengah perawatan di RSUD Kota Depok. Mohammad Idris dapat mengikuti Debat Publik yang disiarkan langsung TV Swasta secara visual melalui aplikasi zoom.

Menanggapi calon Wakil Wali kota Depok Imam Budi Hartono yang siap dan pede (percaya diri) menghadapi paslon nomor urut 1 Pradi-Afifah, Ketua DPD Golkar Kota Depok, Farabi Al Fouz mengatakan, percaya diri atau pede sah-sah saja, tapi kalau ke pedean tidak pas.

“Pertama saya doakan agar Pak Idris cepat sembuh. Siapapun bisa terkena penyakit atau terpapar corona jadi gak bisa diramalkan hal ke arah yang aneh-aneh,” ujar Farabi, Sabtu (28/11/2020).

Farabi mengatakan, bahwa calon pasangan nomor 1 Pradi-Afifah sudah siap untuk Debat Publik putaran yang kedua.

“Dalam debat publik putaran kedua pasangan calon Pradi-Afifah sudah siap.
Saya yakin Ibu Afifah juga bisa tampil sendiri, karena punya kapabilitas,” katanya.

Sepeeti sebelumnya, Ketua Projo Depok, Aan Rusdianto juga merasa prihatin dan mendoakan agar Mohammad Idris segera sembuh

“Tentunya kami prihatin dengan kabar sakitnya Pak Idris sebagai calon Wali Kota petahana, namun kami sekaligus menyesalkan kecerobohan beliau dan menunjukkan tidak konsistennya beliau dengan himbauannya sendiri, yakni selaku pakai masker, hindari kerumunan, dan jaga jarak. Itu semua dilanggarnya sendiri,” tegasnya.

Menurutnya, informasi Idris terpapar Covid-19 menjadi pertanyaan, sekalgius sebuah ironi bagi masyarakat Depok. Dirinya menyesalkan tidak konsistensnya Idris yang tega mengabaikan protokol kesehatan. “Pak Idris itu kan Ketua Gugus Tugas Covid Kota Depok dan juga publik figur. Namun, beberapa protokol nampaknya dilanggar dengan hadir di kerumunan yang terjadi di Petamburan beberapa waktu lalu. Jelas, ini lebih didorong oleh nafsu ambisi kekuasaan daripada berpikir dan bertindak untuk keselamatan dan kemaslahatan masyarakat banyak,” ucapnya.

Dirinya menambahkan, khususnya warga yang tinggal di Depok. Sudah jelas Covid-19 telah menimbulkan banyak korban, lalu apa gunanya data statistik Covid-19 di Kota Depok. “Jelas ini sebuah kecerobohan,” tukasnya. (AR/Debar)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button