SYIAR DEBAR ‘Tidak Dipandang Pada Hari Kiamat’ Oleh: Ustad Dr.Mukhrij Sidqy, MA
DEBAR.COM.-DEPOK- Dalam sebuah hadits muttafaq ‘alaih, Rasulullah SAW bersabda bahwa ada golongan yang nanti pada hari kiamat tidak akan ditegur oleh Allah SWT, tidak akan dipandang, tidak mendapatkan maaf serta mendapatkan adzab yang pedih. Diantara golongan itu adalah “Rajulun ‘ala fadhli mâin fil falâti yamna’uhû min ibni sabîl” (mereka yang memiliki kelebihan air di padang pasir tetapi enggan memberinya kepada ibnu sabil (orang dalam perjalanan) yang kehausan).
Hadits diatas meski berbicara tentang air dan padang pasir bukan berarti tidak berlaku untuk kita yang tidak berada di padang pasir. Mungkin juga kita bukan kelebihan air saja, tetapi kelebihan harta. Maka, maksud dari hadis tersebut adalah, siapa yang memiliki kelebihan harta, baik sandang, pangan dan papan, sementara ada tetangga atau warga sekampungnya yang sangat membutuhkan lalu ia menahan hartanya dan enggan memberikan, maka orang itulah yang tidak akan ditegur, dipandang, dimaafkan oleh Allah serta mendapat adzab pedih hari kiamat.
Lalu bayangkanlah beratnya menjadi seorang pejabat (penguasa). Dimana ia tidur dengan AC (pendingin ruangan), di atas kasur yang empuk, perut kenyang, baju mewah dan banyak, serta gaji bulanan dan penghasilan lain yang menumpuk. Jika saat itu ada warga atau rakyatnya yang menahan lapar, tidur di bawah hujan karena rumahnya bocor tidak layak huni, kekurangan pakaian, makan tidak menentu karena tidak sanggup lagi mencari penghasilan, sungguh sang pejabat itu telah menumpuk dosa selama jabatannya.
Rasulluah SAW pernah suatu kali sebelum tidur teringat dua dirham yang tersimpan dilemarinya. Ketika itu ia memerintahkan istrinya agar mengambil uang itu untuk diberikan kepada yang membutuhkan. Alasan beliau menghabiskan uang tersebut agar tidak menjadi pertanggung jawaban pada yaumil hisab (hari perhitungan) kelak. Lalu bagaimana beratnya tanggung jawab yang menumpuk hartanya hinggu miliyaran, dia harus memikirkan cara agar tidak ada lagi orang dalam jangkauannya yang kelaparan.
Betapa banyak yang memiliki rumah lebih dari satu dan tidak ditempati, sementara banyak orang tidak punya tempat tinggal. Banyak yang memiliki kelebihan makanan, pakaian, kendaraan, padahal kesemuanya itu sangat jarang dipakai. Ketahuilah bahwa yang demikian justru akan memberatkan kita pada hari perhitungan, sekalipun harta itu diperoleh dengan cara halal. Sangat merugi, orang yang terpandang di dunia, lelah mencari harta, tetapi justru menjadi sebab tidak dipandangnya ia oleh Allah SWT pada hari kiamat kelak.(MUKHRIJ/Debar)