Wahid Foundation Dukung Kelurahan Duser Deklarasi Kelurahan Damai
DEBAR.COM.-DUSER, DEPOK- Wahid Foundation kembali melaksanakan Deklarasi Desa/Kelurahan Damai. Kali ini giliran Kelurahan Duren Seribu (Duser), Kecamatan Bojongsari, Depok mendeklarasikan diri menjadi Kelurahan Damai Wahid Foundation. Aparat dan seluruh elemen masyarakat Kelurahan, kelompok perempuan dan pemuda yang tergabung di dalam Kelompok Kerja (Pokja) Desa/Kelurahan Damai.
Mereka sudah sejak lama mengikuti kegiatan dalam Program Desa Damai Wahid Foundation, namun baru kali ini sepakat mendeklarasikan diri menjadi Kelurahan Damai.
Lurah Duren Seribu Suhendar SP mengungkapkan Kelurahan Duren Seribu selama ini dinilai memiliki potensi. Diantaranya: potensi budaya dan wisata.
“Kelurahan Duren Seribu ini sangat cocok dijadikan kampung damai dalam Program Desa Damai Wahid Foundation, sebab desa ini memiliki potensi wisata, budaya, dan kuliner yang bisa dimanfaatkan untuk kontribusi kegiatan positif kepada masyarakat sehingga bisa menghilangkan kegiatan-kegiatan negatif yang tidak perlu seperti narkoba, pergaulan bebas, dan tidak terjadi kekerasan dalam rumah tangga di dalamnya,” ujarnya seusai memberikan sambutan pada pembukaan kegiatan Deklarasi dan Rencana Aksi Desa (RaDes) Kelurahan Damai Wahid Foundation. Hall Perumahan Arco, Duren Seribu, Bojongsari, Depok, Selasa (13/04/2021).
Hal senada diungkapkan Direktur Eksekutif Wahid Foundation Mujtaba Hamdi. Menurutnya, potensi wisata dan budaya yang dimiliki oleh Kelurahan Durenseribu selama ini juga dilirik oleh perwakilan UN Woman di Jakarta. Menurutnya, Kelurahan Duren Seribu diharapkan bisa berkontribusi terhadap promosi perdamaian dan toleransi di wilayah tersebut.
“Perwakilan UN Woman di Jakarta ingin sekali melihat secara langsung bagaimana inisiatif Desa/Kelurahan Damai Wahid Foundation berjalan yang digerakkan oleh Pokja Desa/kelurahan Damai di daerah masing-masing. Terlebih, mereka tertarik sekali dengan potensi lokal. Seperti budaya dan wisatanya yang bisa dimanfaatkan untuk mempromosikan perdamaian dan bisa menghasilkan kegiatan positif bagi masyarakat. Khusunya bagi pemuda,” katanya.
Pokja Kelurahan Damai Duren Seribu melaksanakan Forum Group Discussion (FGD) Rencana Aksi Desa Damai dan Setara (RADes). Tujuannya untuk membangun mekanisme perlindungan dan pemberdayaan bagi perempuan. Yaitu: untuk mempromosikan perdamaian dan keadilan gender, termasuk didalamnya pencegahan ekstremisme berbasis kekerasan.
“Mereka menyusun beberapa program seperti Rumah Ramah Tamah dan Anak Ceria. untuk terciptanya lingkungan yang aman dan damai bagi perempuan dan anak. Program Remaja Berkarya untuk memberdayakan pemuda di sekitar lingkungan. Juga mendorong peran perempuan di dalam peningkatan eknonomi,” paparnya.
Program Desa Damai Wahid Foundation sejauh ini sudah berjalan dari tahun 2017. Bekerjasama dengan UN Woman dalam program Woman Participation for Inclusive Society (WISE). Bertujuan untuk mendorong partisipasi perempuan di tingkat lokal dalam upaya promosi perdamaian melalui Desa/Kelurahan Damai di tiga wilayah, yakni Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
Selaras dengan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2021. Tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme (RAN PE) dan Rencana Aksi Nasional Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan dan Anak dalam Konflik Sosial (RAN P3AKS).
Sejauh ini program Desa Damai sudah menghasilkan 16 Desa/Kelurahan di tiga provinsi. (AR/Debar)