Syiar Debar ‘Menyadari Maqom Diri’ Oleh: Dr. KH. Mukhrij Sidqy, MA

DEBAR.COM.-DEPOK- Ada pribahasa menyatakan “Celakalah orang yang tidak mengetahui kadar dirinya”. Seperti orang yang tidak cukup banyak memiliki uang tapi ingin terlihat seperti orang kaya, akhirnya ia rela berhutang agar bisa berpenampilan glamor. Apa yang terjadi? Orang yang memaksakan diri agar terlihat kaya justru akan jatuh dalam kemiskinan, mungkin karena terjerat hutangnya, atau paling tidak jiwanya sudah menjadi miskin lebih dahulu.

Sebagai seorang hamba kita juga harus ingin maqom kita, yaitu hamba yang dimiliki oleh Sang Tuan, Tuan yang juga Tuhan semesta alam, Allah SWT. Mengapa ini penting? Karena sering kali saat kita meminta atau berdoa kepada Allah SWT, doa kita seakan wajib dikabulkan, doa yang mendikte seakan Allah SWT tidak mengetahui kebutuhan kita. Disinilah kita lupa maqom kehambaan kita, maqom dimana permintaan kita tidak wajib Allah SWT kabulkan, sehingga kita menyadari kesempatan kita untuk berdoa dan bermunajat kepada Allah SWT itulah yang sejatinya mahal, lebih mahal dari keinginan kita sendiri.

Sebagai hamba, kita juga menyadari bahwa kita makhluk yang lemah, butuh bantuan, serba terbatas. Maka janganlah kita merasa superior, lebih berkuasa daripada yang lain. Seorang majikan bahkan tidak mampu membawa mobil sendiri tanpa supir, dan supir sangat berjasa menjaga keselamatan majikan hingga tempat tujuan. Artinya setiap orang pasti membutuhkan satu sama lain, karena sama sama hamba Allah SWT. Bahkan kepada non muslimpun kita pasti membutuhkan bantuannya.

Hal lain yang harus disadari, bahwa Allah SWT menempatkan hamba gambarnya sesuai dengan keinginan-Nya. Ada yang Allah SWT tempatkan sebagai ilmuwan, politisi, pengusaha, kaya, sederhana, terkenal, atau tidak dikenal, itu semua adalah penempatan hamba berdasarkan Maha Bijaksana nya Allah SWT. Maka maksimalkan posisi kita, jangan bermimpi untuk memiliki posisi orang lain, karena ambisi tersebut akan mempersulit diri sendiri.

Terakhir, sebagai hamba, Allah SWT memberikan dua maqom, maqom tajrid (pasif) dan maqom kasab (aktif). Mereka yang tajrid adalah mereka yang rezekinya atau sumber penghidupannya tidak berkaitan langsung dengan usahanya. Sebaliknya, maqom kasab adalah mereka yang sumber penghidupannya benar benar terkait dengan sejauh mana usahanya. Maka  sadari kedua maqom ini agar kita tidak bingung menjalani kehidupan, dan meyakini, bahwa kehidupan ini sudah dijamin oleh Allah SWT sesuai dengan maqomnya.(MUKHRIJ/Debar)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button