Nuroji Bacakan Puisi Rancak si Pitung Dalam Meriahkan Bulan Bahasa 2022
DEBAR COM.-TANAH BARU, DEPOK- Dalam rangka memeriahkan Bulan Bahasa 2022, Lembaga Kebudayaan Depok (LKD) menggelar Pesta Pora Sastra Hijau dengan mengangkat tema ‘Lingkungan Hidup’. Kegiatan tersebut berlangsung di Betawi Ngoempoel Creative Centre (BNCC), Jalan Tanah Baru No. 74, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Beji, Depok, Sabtu (22/10/2022).
Anggota Komisi X DPR RI, Nuroji yang juga pendiri BNCC mengatakan, kegiatan ini digelar dalam rangka turut memeriahkan Bulan Bahasa 2022 serta penampilan para seniman sastra dalam membawakan Puisi, Musikalisasi Puisi, Dramatic Reading, Monolog, Nyanyi, dan Tari Kontemporer ini terlaksana lancar bersemangat dalam kebersamaan.
“Pementasan seni sastra Bulan Bahasa 2022 ini juha dalam rangka menyambut Sumpah Pemuda, kita satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa. Alhamdulillah dapat terlaksana berjalan lancar. Sebelumnya BNCC pun menggelar Pameran Lukisan dari teman-teman seniman lukis,” kata Nuroji usai membacakan Puisi Rancak di Pitung.
Nuroji mengatakan, kedepannya kita akan ada lagi kegiatan dengan tema yang lain dalam menyambut event event lainnya di BNCC. Meskipun ruangnha tidak begitu besar, bisa dikatakan sempit, namun BNCC ini dapat digunakan dan dimanfaatkan teman teman seniman untuk berekpresi.
“Kalau hari ini Seni Sastra yang tampil, nanti saya gilir Seni Tradisi atau Seni Drama/Teater dan mudah-mudahan berlanjut terus dalam memperkenalkan Seni dan Budaya dikalangan kaum milenial khususnya,” jelasnya.
Sementara pentolan Teater Zack Surga yang tampil membacakan puisi bercerita sangat mengapresiasi kegiatan yang digelar oleh BNCC. Menurutnya, seharusnya kaum milenial lebih banyak lagi yang datang untuk menikmati pembacaan puisi dari para seniman yang sudah punya nama dikalangan seni sastra.
“Kegiatan ini sangat bagus sekali, karena menikmati puisi di Jakarta itu sangat mahal apalagi melihat seniman seniman tampil, itu susah dicarinya dan hanha di moment tertentu saja.” ungkap Zack Surga.
Dirinya menambahkan, untuk kegiatan seni dan budaya sering diadakan, dam diberitahukan atau disosialisasikan terlebih dahulu, agar para kaum milenial lebih banyak lagi yang datang menonton.
“Saya berharap acara seperti ini lebih sering diadakan dengan penonton milenial yang lebih banyak lagi. Agar Anak anak muda itu tidak tercerabut dari akarnya, apalagi ini membicarakan tema alam dan sastra, itu sesuatu yang memang selalu bersinggungan dari dulu,” pungkasnya. (AR/Debar)