Kewirausahaan dan Jaringan Pesantren Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional

DEBAR.COM.-DEPOK- Pesantren memiliki kekuatan ekonomi yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Nasional. Hal itu dibenarkan Azman Ridha S.Ag, M.Si, Analis kerja sama Pusdiklat Aparatur Perdagangan dan mantan Wakil Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Jeddah dari Kementerian Perdagangan. Dirinya mengatakan, Pesantren Darussalam memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pemberdayaan bisnis, ekonomi pesantren maupun komunitas masyarakat di kawasan Priangan Timur.

“Pesantren Darussalam memiliki banyak sekali alumni yang berhasil di bidangnya masing-masing. Diantaranya sebagai akademisi, pengusaha, pengasuh pesantren, pejabat pemerintah dan lain sebagainya. Melalui kegiatan ini diharapkan akan terwujud pemberdayaan ekonomi pesantren di sekitar Priangan Timur. Wujudnya dapat berupa pembentukan Pusat Inkubasi Bisnis Pesantren, Asosiasi/Komunitas Pengusaha Alumni, atau Pusat Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Pesantren,” ujarnya melalui pesan elektronik seusai menjadi pembicara Seminar yang mengusung tema ‘Kewirausahaan dan Penguatan Jejaring Bisnis Komunitas Santri dan Pesantren’ di arena bazar Pesantren Darussalam Ciamis. Acara ini merupakan rangkaian Reuni Akbar Ikatan Alumni Darussalam (IKADA) 11-18 Desember 2022.

Azman menyoroti Pesantren Darussalam memiliki banyak kelebihan, terutama karena alumninya dapat berprestasi dan menjadi tokoh di berbagai bidang kehidupan. Yaitu: di bidang akademik, seni budaya, keagamaan, kemasyarakatan, pemerintahan, dan lain sebagainya. Bermodalkan kelebihan tersebut, lanjutnya, penguatan jejaring di bidang kewirausahaan dan ekonomi kreatif  akan mampu meningkatkan peran pesantren dan komunitas santri.

“Kekuatan tersebut sebagai kontribusi pesantren dalam membantu upaya pemerintah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan peningkatan jumlah wirausahawan dari kalangan santri dan pesantren,” kata alumni MAPK Darussalam ini.

Menurutnya, pengembangan Ekonomi Kreatif menjadi salah satu potensi yang perlu didorong di Pesantren. Pasalnya, hal tersebut akan memberi ruang gerak yang besar untuk pengembangan seni budaya Islami di Indonesia. Dirinya menambahkan, banyak alumni Pesantren yang terjun di dunia pertunjukan seperti Faang penyanyi Wali Band yang merupakan alumni MTs Pesantren Darussalam. Pesantren Darussalam juga memiliki gedung seni pertunjukan dengan standar dan fasilitas cukup modern, yang dapat digunakan sebagai Pusat Pengembangan Seni Pertunjukan Islami.

“Pesantren Darussalam pernah menghasilkan sebuah Film berjudul ‘Gia’ yang ide ceritanya berasal dari Novel kisah nyata santri yang ditulis oleh salah satu alumni Darussalam,” terangnya.

Terselenggaranya kegiatan ini didukung oleh Kementerian Koperasi dan UKM RI yang menfasilitasi penyediaan tenda bazar bagi pengusaha mikro yang berpartisipasi dalam kegiatan ini. Hal itu dibenarkan Sutarmo, SE, MM, Asisten Deputi Pengembangan Rantai Pasok Usaha Mikro Deputi Bidang Usaha Mikro mewakili Kementerian Koperasi dan UKM RI. Ia berharap agar pesantren dapat melakukan modernisasi unit-unit usaha ekonomi. Sehingga dapat dikelola secara lebih profesional menggunakan aplikasi multimedia. Dirinya meminta agar pesantren dapat lebih mandiri di bidang ekonomi.

“Dengan kemandirian, berbagai keperluan harian santri di pesantren dapat dihasilkan dari produksi yang dihasilkan oleh unit usaha atau binaan pesantren. Dengan demikian, perputaran ekonomi dapat beredar di kalangan pesantren dan masyarakat sekitar pesantren,” harapnya.

Hal senada diutarakan oleh Dosen, Trainer, Pengusaha sekaligus pengurus di berbagai organisasi kewirausahaan, Ibu Iis Muhibah S.Pd., M.Si. Menurutnya, pengusaha dari kalangan santri atau pesantren memiliki kelebihan. Pasalnya, mereka memiliki kekuatan dari sisi etika, kepribadian dan profesionalisme. Dia menambahkan, nilai-nilai kejujuran dan budi pekerti luhur akan menjadi modal kuat untuk mengembangkan bisnis yang dilandasi etika, lingkungan bisnis dan pengembangan usaha yang diwarnai nilai-nilai Islami. Dikatakannya, pembentukan inkubator bisnis pesantren penting dilakukan.

“Karena akan menjadi lokomotif bagi pemberdayaan ekonomi pesantren. Adanya Inkubator Bisnis Pesantren (IBP) akan menjadi faktor pendorong bagi pesantren untuk mendapatkan program capacity building, bantuan dan pembinaan dari berbagai Kementerian maupun instansi terkait lainnya,” ungkapnya.

Kegiatan Talkshow Kewirausahaan ini mendapat dukungan dan antusias yang besar serta dihadiri berbagai kalangan. Diantaranya perwakilan dari Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perdagangan, Pemda Ciamis dan berbagai Dinas terkait, baik dari Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan, Dinas Ketenagakerjaan, Dinas Keagamaan, Dinas Pendidikan, Ikatan Pedagang Keliling (IPK) kota Ciamis, para mahasiswa IAID dan santri pesantren Darussalam, alumni, pengurus pesantren dan warga masyarakat sekitar pesantren Darussalam Ciamis.(MFR/Debar)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button