Syiar Debar ‘Isra Miraj Fitrah Manusia’ Oleh: Dr. KH. Mukhrij Sidqy, MA
DEBAR.COM.-DEPOK- Sebagaimana maklum diketahui, Isra adalah perjalanan dari satu tempat di bumi ke bumi lain, sedangkan Miraj adalah perjalanan menuju langit hingga ke langit langit berikutnya. Perjalanan ini sederhananya menjadi simbol hubungan manusia dengan manusia (hablun minannas) dan hubungan manusia dengan Tuhan (hablun Minallah).
Ada satu hal yang perlu ditegaskan, bahwa perjalanan ke Sidratul muntaha merupakan puncak spiritual tertinggi yang dicapai seorang hamba. Namun, itu tidak merubah status kemanusiaan yang harus membumi, bukan melangit.
Banyak orang yang ingin, berusaha atau merasa sedang menuju ke tingkat spiritual yang tinggi, namun sampai saja belum tetapi sudah hampir lupa bahwa dirinya adalah manusia yang masih tinggal dibumi. Hal itu ditandai dengan, diantaranya merasa manusia yang lain rendah, acuh tak acuh dengan kondisi sosial, berpikir dan bertindak secara tidak realistis.
Ketidaksadaran bahwa kita manusia yang tinggal dibumi inilah yang membuat banyak pemikiran atau kajian ke-Islaman seakan kurang membumi dan tidak relevan, kurang menjadi problem solving dan membuat umat semakin berjarak dengan realita. Seperti ingin pintar dengan hanya mengandalkan air minum yang didoakan dan ingin kaya hanya dengan memutar tasbih.
Maka salat yang dibawa dari langit, bukan untuk membuat manusia berangan angan, bahwa hanya dengan salat manusia akan kaya, pintar, atau semua masalah selesai. Salat adalah harus membentuk kesadaran, bahwa kita bukan manusia langit, tetapi jiwa kita harus menuju pada keluhuran. Dan seluhur apapun, sadarilah bahwa kita masih hidup dibumi dengan segala realitanya yang harus dihadapi. (MUKHRIJ/Debar)