Yayasan Al-Kamilah Terapkan Budaya 5R dan 3R

DEBAR.COM.-BOJONGSARI, DEPOK-
Penduduk Indonesia setiap harinya bisa menghasilkan 65 juta ton sampah. Dari semua sampah yang dihasilkan tersebut, sekitar 24% mengotori ekosistem, hanya 7% yang didaur ulang, dan 69% di antaranya berakhir di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Dengan kecilnya jumlah sampah yang didaur ulang serta tingginya jumlah sampah yang menumpuk di TPA, maka sampah ini juga menimbulkan banyak masalah sosial atau lingkungan, salah satunya diantaranya ialah ancaman TPA.

Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari dari manusia dan atau proses alam yang memiliki bentuk padat. Sampah kerap kali mengacu kepada material sisa yang tak diinginkan atau tidak memiliki manfaat bagi manusia usai berakhirnya suatu kegiatan atau proses domestik. Untuk buangan industri, material yang sudah tidak diinginkan umumnya disebut dengan limbah industri.

5 R : Ringkas, Rapi, Resik, Rajin, Rawat. Apakah itu 5S/5R?.

5 R atau 5 S adalah suatu metode penataan dan pemeliharaan wilayah kerja secara intensif yang bersal dari jepang yang digunakan oleh manajemen dalam usaha memelihara ketertiban, efisiensi, dan disiplin di lokasi kerja sekaligus meningkatkan kinerja lembaga secara menyeluruh.

5 S atau di Indonesia dikenal dengan 5 R merupakan singkatan yang isinya adalah:

• SEIRI/Ringkas, merupakan kegiatan menyingkirkan barang-barang yang tidak diperlukan sehingga segala barang yang ada di lokasi kerja hanya barang yang benar-benar dibutuhkan dalam aktivitas kerja.

• SEITON/Rapi, segala sesuatu harus diletakkan sesuai posisi yang ditetapkan sehingga siap digunakan pada saat diperlukan.

• SEISO/Resik, merupakan kegiatan membersihkan peralatan dan daerah kerja sehingga segala peralatan kerja tetap terjaga dalam kondisi yang baik.

• SEIKETSU/Rawat, merupakan kegiatan menjaga kebersihan pribadi sekaligus mematuhi tahap sebelumnya (3 S/3 R).

• SHITSUKE/Rajin, pemeliharaan kedisiplinan pribadi masing-masing pekerja dalam menjalankan seluruh tahapan 5S/5R.

Bagaimana cara menerapkannya?

Meskipun mudah dan murah, akan tetapi kunci dari pelaksanaannya adalah komitmen dan kepedulian terhadap lingkungan kita. Komitmen tentu saja yang berhubungan dengan pimpinan. Sedangkan kepedulian sangat berhubungan erat dengan seluruh Santri dan pengurus yang ada dilingkungan Yayasan.

Implementasi 5 R dibutuhkan struktur, sistem dan sumber daya yang tersedia.

BUDAYA 3R : Reduce,Reuse, Recycle

1 .REDUCE (pengurangan)

Mengurangi pemakaian suatu barang atau pola perilaku manusia yang dapat mengurangi produksi sampah, serta tidak melakukan pola konsumsi yang berlebihan. Contohnya: adalah mengurangi penggunaan barang yang tidak bisa didaur ulang, dll.

2. REUSE (penggunaan kembali)

Kegiatan menggunakan kembali material atau bahan yang masih layak pakai. Contohnya adalah menggunakan kembali botol bekas yang masih layak untuk menanam tanaman, dll.

3. RECYCLE (mendaur ulang)

Kegiatan mengolah kembali (mendaur ulang). Pada prinsipnya, kegiatan ini memanfaatkan barang bekas dengan cara mengolah materinya untuk dapat digunakan lebih lanjut. Contohnya adalah memanfaatkan dan mengolah sampah organik untuk dijadikan pupuk kompos, memanfaatkan barang bekas untuk dibuat kerajinan, dll.

Untuk itu Panti Asuhan Yatim Piatu dan Dhuafa Yayasan Al-Kamilah mengirim 32 orang santriwan dan santriwati serta Pengurus Yayasan Al-Kamilah untuk mengikuti sosialisasi Penerapan Budaya 5R dan 3R di Yayasan Al-Kamilah, yang di adakan Dosen Prodi Akuntansi S1 UNPAM yang berlangsung selama 3 hari, 17-19 Maret 2023 lalu.

Ketua Yayasan Al-Kamilah Ustad Badruddin, S.Ag., M.M menyampaikan ucapan rasa terima kasih kepada para Dosen UNPAM yang berkenan hadir untuk berbagi kepada para santri dan Pengurus Yayasan Al-Kamilah.

“Yayasan Al-Kamilah memberikan bekal kepada para santri dengan ilmu pengetahuan serta motivasi kepada mereka agar lebih semangat, untuk mewujudkan cita-citanya,” kata Ustad Badruddin.

Sementara Ketua PKM Pelatihan, Evita Vibriana yang didampingi anggota Haryono, Sugeng Samiyono menambahkan, sosialisasi ini akan dilaksanakan secara berkelanjutan dengan materi-materi yang  menarik selaras dengan program-program Yayasan Al-Kamilah.

“Tentunya kegiatan sosialisasi ini selain menarik, sejalan dengan perogram yanh ada di Yayasan Al-Kamilah,” tutupnya. (AR/Debar)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button